Rabu, April 24, 2024
Google search engine
BerandaTulisan FeatureLesten: Jalan Tengah Pembangunan PLTA Tampur Gayo Lues

Lesten: Jalan Tengah Pembangunan PLTA Tampur Gayo Lues

Belangkejeren–Nova Iriansyah, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, menyeka keringat di dahinya dengan kertas tisu yang diambil dari tangan istrinya, Dyah Erti Idawati.

Di luar cuaca terik mentari cukup menyengat, hingga tenda yang ada tak cukup kuat melindungi orang-orang yang duduk dari hawa panas.

Sungai Lesten yang mengalir tenang, juga tak mampu memberi efek sejuk. Beruntung hutan Gayo Lues yang masih asri memberi perlindungan lewat udara yang diterpa angin melalui pucuk daun cemara.

Di Desa Lesten, untuk mencapainya membutuhkan waktu tempuh 2 jam perjalanan dari Blangkejeren, akan dibangun jembatan Bailey, untuk menghubungkan Lesten, Pining, Kabupaten Gayo Lues dengan Pulau Tiga, Kabupaten Aceh Tamiang.

“Saya ini kunjungan yang kedua di Lesten ini,” kata Bupati Gayo Lues, H.M Amru, untuk mengisaratkan betapa tidak mudahnya untuk mencapai Desa Lesten yang jauh.

Pagi masih menebar wangi hutan Leuser yang berada di  ketinggian 500 hingga 2000 meter di atas permukaan laut (dpl). Rombongan harus melewati jalanan, dan itu tidak mudah. Apalagi berada diantara bukit bersusun dan tepi jurang nan tajam.

Dengan jarak tempuh lebih kurang dua jam, rombongan Plt Gubernur Aceh yang ditemani sejumlah kepala dinas dari Pemerintah Aceh dan rombongan Bupati Gayo Lues, tiba di lokasi kegiatan.

Bupati Amru menyambuat baik dibangunnya jembatan Beiley di kabupatennya, Desa Lesten. Menurutnya, dengan adanya jembatan ini akan membuka akses warga untuk terhubung dengan Aceh Tamiang.

“Dengan adanya jembatan ini juga akan memudahkan usaha mencegah tindak kejahatan narkoba yang kerap menggunakan jalur yang selama ini sulit diakses dan juga dipantau,” katanya.

Bupati Amru juga mendukung keberadaan jembatan Beiley, bukan permanen. Karena jika dibangun jembatan permanen nantinya akan bersinggungan dengan kehadiran PLTA Tampur.

Rencananya, PLTA Tampur berkapasitas 428 Mega Watt, dengan bendungannya dirancang setingggi 173,5 meter, berdaya tampung waduk 697.400.000 meter kubik. Rencana luas genangannya 4.000 hektare dan jaringan transmisi saluran udara tegangan tinggi sekitar 275 KVA.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menempatkan hutan Gayo Lues sebagai hutan bagi dunia. Meski begitu, pembangunan juga dibutuhkan guna mendukung pemajuan gampong dan masyarakat di sana.

“Saya tahu akan ada kerusakan akibat kehadiran PLTA Tampur, dan untuk itu saya akan cari jalan tengah agar kehadiran bendungan terhindar dari kerusakan lingkungan.”

“Saat ini, perkembangan teknologi semakin memungkinkan dicegahnya kerusakan lingkungan dari aktivitas pembangunan, dan inilah yang perlu kita awasi bersama,” katanya.

Dia mengatakan itu dalam sambutannya, sebelum meresmikan pengerjaan pembangunan jembatan Beilye di Lesten, Pining, Gayo Lues, yang disakskan oleh masyarakat setempat.(Ria/i)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER