Blangkejeren (Waspada Aceh) – Lemang salah satu makanan khas Gayo Lues, yang wajib disediakan masyarakat Gayo Lues menjelang H-1 lebaran Idul Fitri.
Berdasarkan pantauan Waspadaaceh.com, Minggu (1/5/2022) di Kampung Seneren, Kecamatan Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues, sejak pagi hari di desa itu terlihat kepulan asap dari setiap rumah warga. Itu pertanda proses pembuatan lemang dimulai.
Makanan yang terbuat dari pulut dan dimasak dengan bambu, dipanggang di atas api ini tidak pernah ketinggalan pada setiap acara besar keagamaan di Gayo Lues. Seperti pada Idul Fitri, Maulid Nabi, Isra Mikraj dan Idul Adha.
Lemang tersebut akan menjadi hidangan pendamping kopi yang disuguhkan kepada tamu yang datang bersilahturrahmi pada lebaran Idul Fitri. Lemang ini juga tidak jarang dijadikan sebagai buah tangan saat bersilahturrahmi.
Salah seorang warga kampung Seneren, Khatijah mengatakan, makanan ini adalah makanan yang sudah ada sejak nenek moyang dahulu.
“Tradisi membuat lemang sejak saya kecil sudah ada. Lemang salah satunya makanan yang wajib dibuat untuk menyambut hari raya,” sebutnya.
Menurutnya, tanpa makanan ini, rasanya tidak lengkap jika sehari menjelang lebaran atau meugang, tidak membuat lemang. Kata Ijah, makanan tersebut sangat berbeda dengan makanan yang hadir kekinian.
“Walaupun lemang sudah ada sejak dulu, tapi minat masyarakat untuk membuat lemang masih tinggi sekali. Lemang sangat berbeda dengan makanan sekarang ini. Lemang masih dilestarikan sampai saat ini walaupun rasanya itu banyak dikalahkan dengan makanan yang hadir di pasaran modern saat ini,” jelasnya.
Dia sendiri merasa bangga dengan makanan khas itu, yang masih berdampingan di tengah kemajuan dunia saat ini. (Kia Rukiah)