Tapaktuan (Waspada Aceh) – Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam yang terbakar Senin (9/12/2019) dinihari, diduga karena arus pendek listrik.
Pesantren yang terletak di Desa Blang Poroh, Labuhanhaji, Aceh Selatan, terbakar dan menghanguskan 53 unit rangkang (balai) berisi 106 kamar berkonstruksi kayu yang ditempati 222 orang santri. Kebakaran ini menyebabkan tiga santri mengalami luka-luka saat berupaya memadamkan api.
Sekretaris Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Labuhanhaji, Abi Hidayat Muhibuddin Waly, menjelaskan, insiden itu diduga akibat arus pendek. Kejadiannya pukul 02.45 WIB saat santri sedang istirahat.
“Kerugian mencapai 1 miliar rupiah. Kitab-kitab santri hangus terbakar, ini yang paling berharga bagi santri,” katanya.
Baca:
Pondok Pesantren Darussalam di Aceh Selatan Terbakar
Wakil Bupati Aceh Selatan Serahkan Bantuan Kebakaran di Bakongan
Meski mengalami kebakaran, kata Abi Hidayat Muhibuddin Waly, proses belajar mengajar tetap berjalan dan tidak mengganggu para santri. Hari ini para santri mengikuti ujian terakhir.
“Santi yang korban juga tetap ikut ujian. Sementara dampak jangka panjangnya para santri harus tidur di rangkang teman-temannya, tentunya kondisi ini tidak nyaman bagi mareka. Kita berikan apresiasi kepada pemerintah daerah menangani kebakaran dengan cepat,” ujarnya.
Wakil Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, saat meninjau lokasi kebaran mengatakan, Pemeritah Aceh Selatan sudah memberikan bantuan masa panik dan mendirikan dapur umum melalui Dinas Sosial.
“Kita akan upayakan melalui Dinas Perkim nantinya diprogramkan rusunnawa (rumah susun) secara permanen untuk santri Pesantren Darussalam. Sedangkan kitab santri yang hangus akan dibantu Badan Dayah,” pungkansya. (Faisal)