Sigli (Waspada Aceh)- Komunitas Pecinta Perubahan Aceh (KP2A) membantu pembangunan rumah layak huni untuk anak yatim dan dhuafa di Kabupaten Pidie.
“ Ini program ekstrim yatim dan dhuafa. Ada sebanyak 70 unit rumah yang kami bangun untuk anak yatim dan dhuafa di Pidie” kata Yeni Herawati, pendiri Lembaga KP2Aceh. Peryataan ini disampaikan saat melakukan survey rumah tidak layak huni Anak Yatim dan Dhuafa di Gampong Jiem, Kecamatan Mutiara Timur, Kamis (5/10) sore.
Yeni yang juga politisi Partai Demokrat,menjelaskan kedatangan nya bersama Tim KP2A ke Gampong Jiem, Kecamatan Kembang Tanjong, untuk melihat dan mendokumentasikan rumah calon penerima manfaat bantuan dari program Rumah Ekstrim Yatim dan Dhuafa.
Salah satu penerima bantuan rumah tersebut adalah Ny Rasyidah Harun, 43. Beliau adalah janda dua anak yatim yang masih usia 13 tahun menginjak kelas 1 SMP. Sebelum suaminya meninggal dunia dan sampai sekarang, Rasyidah bersama dua anaknya yang masih kecil tinggal di rumah gubuk reot kecil yang sangat tidak layak.
Yeni, mengatakan tinggal di dalam gubuk yang nyaris ambruk tersebut dengan atap yang bocor, dan sering kebanjiran sangat memilukan
Rasyidah yang merupakan janda miskin di Gampong Jiem, Kecamatan Mutiara Timur, bersama dua anaknya ini, tinggal di dalam gubuk yang reot ini. Kondisinya sangat menyedihkan. Kamar kecil tempat mereka tidur, atapnya bocor karena terbuat dari daun rumbia.
Kalau musim hujan airnya masuk ke dalam gubuk mereka. Lantai gubuknya sebagian sudah disemen, sebagian lainnya masih tanah” kata Yeni sambil mengusap-ngusap matanya sedih. Karena itu lanjut Yeni, KP2A berinisiatif untuk membantu Rasyidah Harun dengan merenovasi gubuk kecilnya tersebut.
Yeni mengungkapkan dari 70 unit rumah dari program Rumah Ekstrim Yatim dan Dhuafa, sekarang sedang berjalan sebanyak delapan unit. Sisanya akan dibangun serentak November 2023. Bantuan pembangunan rumah tersebut merupakan hasil donasi dari para donator. “Semoga ikhtiar kebaikan KP2A, ini tidak berhenti, melainkan KP2A terus berupaya membantu seluas-luasnya terhadap saudara kita lainnya yang membutuhkan,” tandasnya.
Keuchik (kepala desa) Gampong Jiem, Ridwan, mengungkapkan total jumlah penduduk gampong yang dipimpinnya tersebut sebanyak 1000 orang dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 260. Dari 260 KK, ini sekira 9 KK masih tinggal di rumah yang tidak layak, sehingga masih membutuhkan uluran tangan dari para donator untuk memperhatikan nasib mereka. Dia juga memohon kepada para donatut selain membantu rumah layak, juga hendaknya dapat membantu modal usaha untuk warganya yang hidup dibawah garis kemiskinan. (M Riza )