Jumat, Mei 3, 2024
Google search engine
BerandaKorban Banjir yang Mengungsi Dikunjungi Plt Gubernur Aceh

Korban Banjir yang Mengungsi Dikunjungi Plt Gubernur Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meninjau posko pengungsi yang terdampak banjir di beberapa lokasi di Aceh Besar, Jumat sore (8/5/2020). Nova meminta masyarakat untuk bersabar, pemerintah bakal memenuhi kebutuhan, khususnya sembako di masa panik.

“Sekarang pastikan kita selamat dan semuanya sehat dulu. Apa-apa kebutuhan disampaikan, insya Allah akan kita antar segera,” kata Nova saat mengunjungi warga Garot yang mengungsi di SD Negeri Garot Aceh Besar.

Nova menyebutkan, pihaknya melalui Dinas Sosial telah menyalurkan bahan kebutuhan untuk masa panik kepada warga yang mengungsi. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), telah mengirimkan tim untuk memastikan kebutuhan lainnya bagi pengungsi terlayani.

Berita Terkait: Plt Gubernur Tinjau Ruang Isolasi Pasien COVID-19 yang Tergenang Banjir

Di lokasi pengungsian, petugas Dinas Sosial dan TNI tengah mempersiapkan dapur umum. Nova meminta para petugas untuk secepatnya mempersiapkan segala kebutuhan berbuka puasa bagi masyarakat.

“Penting sekali untuk dipastikan, semua kebutuhan pokok untuk malam ini harus segera tersedia,” kata Nova.

Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, mengunjungi pengungsi terdampak banjir di Komplek Sekolah Daarut Tahfidz Al Iklas, Villa Citra Buana Garenia, Aceh Besar, Jumat (8/5/2020). (Foto/Ist)

Kepada Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, Nova meminta untuk segera mendata masyarakat yang terdampak banjir dan berapa keluarga yang harus mengungsi akibat banjir.

Teddy Helvan, Keuchik Gampong Garot, menyebutkan ada sekitar 800 Kepala Keluarga yang terdampak langsung banjir. “115 KK sudah mengungsi. Sebagiannya masih bertahan,” kata Teddy.

Teddy menyebutkan beberapa masyarakat memilih bertahan di rumah karena alasan genangan air yang belum terlalu tinggi. “Sebagian bertahan di lantai dua rumah mereka.”

Berita Terkait: Banjir – Longsor Terjang Banda Aceh dan Aceh Besar

Kepada Teddy, Nova meminta agar keselamatan masyarakat diutamakan. Jika intensitas hujan masih tinggi, masyarakat sebaiknya pindah sementara ke tempat pengungsian yang lebih tinggi.

“Tinggalkan sementara rumahnya. InsyaAllah bapak-bapak TNI dan Polri akan menjaga lingkungan kita,” kata Nova yang datang bersama istri, Dyah Erti Idawati.

Wakil Ketua Pemuda Gampong Garot, Syamsuardi menuturkan, hujan selama dua hari mengakibatkan perumahan warga mengalami banjir. Saat ini terdapat sekitar 240 keluarga mengungsi di gedung sekolah.

Warga Garot Keutapang yang mengungsi mendapat kiriman bubur kacang hijau hangat dari ATC Aceh, Jumat malam. (Foto/Ist)

Rumah mereka semuanya tergenang banjir. Ketinggian air bervariasi tergantung tinggi rendah dataran rumah. “Kita mengarahkan warga mengungsi di sini,” ucapnya.

Dia menjelaskan, sebagian warga masih berada di rumah untuk menjaga harta benda. Mereka diharapkan segera mengevakuasi diri jika air naik lebih tinggi lagi. Apalagi saat ini meskipun hujan reda kemungkinan debit air sungai bisa bertambah atau meluap dengan kedatangan air dari gunung. “Keselamatan paling utama,” imbuhnya.

Ditambahkan, kondisi pengungsi dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah belum ada keluhan dari para pengungsi,” pungkasnya.

Namun, berdasarkan informasi dari lokasi pengungsian, pengungsi yang memiliki bayi sangat membutuhkan popok dan susu bayi. Juga membutuhkan kehadiran tim kesehatan di lokasi pengungsian mau pun di perkampungan warga yang terdampak banjir.

Usai dari Garot, Nova kemudian mengunjungi komplek Sekolah Daarut Tahfidz al Ikhlas, di Villa Citra Buana Gardenia Aceh Besar. Ratusan masyarakat komplek di Gampong Lampasi Engking, Darul Imarah, tersebut mengungsi di komplek sekolah. Nova juga menyalurkan langsung bantuan masa panik kepada ratusan masyarakat tersebut.

Wiradansyah, kepala komplek setempat, mengatakan air naik sekira pukul 04.00 WIB pagi, saat masyarakat tengah menikmati makan sahur. Usai makan, sebagian masyarakat mulai mengungsi ke sekolah.

“Awalnya air selutut,” kata Wirdansyah. Sebagian dari 386 keluarga di sana memilih tinggal di rumah. Hingga Jumat sore, air yang menggenangi sebagian wilayah komplek sudah setinggi dada orang dewasa.

Seperti diketahui, hujan lebat sejak Kamis kemarin telah membuat sebagian wilayah Aceh dilanda banjir. Khususnya di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Warga mengungsi ke beberapa gedung faisilitas pemerintah. Bahkan sekitar 12 kelas gedung sekolah sudah penuh dengan para pengungsi. Kursi dan meja dipindahkan ke sudut kelas, dan sebagian dipindahkan keluar.

“Meskipun banjir kesannya musibah, kita di sini tetap senang karena adanya rasa kebersamaan, makanan di sini enak, shalat dekat dengan masjid,” terang Yusniati dari asrama gabungan.

Bersama dalam kunjungan Nova, tampak Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, Kepala Pengairan Aceh Mawardi, Kalak BPBA Sunarwandi dan Dandim 0101 BS Hasandi Lubis. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER