Banda Aceh (Waspada Aceh) – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh, Azharul Husna, menilai aksi penolakan terhadap pengungsi Rohingya yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Aceh baru-baru ini dipicu oleh disinformasi di media sosial.
Husna mengatakan, ada narasi negatif yang menggiring opini publik untuk menolak keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh. Narasi tersebut berpotensi menimbulkan konflik antara masyarakat Aceh dan pengungsi Rohingya.
“Aksi kemarin ini adalah puncak dari produksi narasi negatif, sehingga mereka (mahasiswa) mengonsumsi informasi tersebut,” kata Husna, Jumat (29/12/2023).
Husna meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk segera mengambil langkah mitigasi untuk menangani isu pengungsi Rohingya.
Husna juga mengkritik adanya propaganda, narasi negatif, framing negatif, dan berita hoax yang diproduksi terus menerus dan cukup masif disebarkan di media sosial. Dia mengatakan, hal tersebut telah membentuk stereotip negatif terhadap pengungsi Rohingya.
“Kita harus melawan narasi-narasi tersebut dengan menyebarkan informasi yang benar, akurat, dan humanis. Kita harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi dalam menyikapi isu pengungsi Rohingya,” tutur Husna. (*)