Banda Aceh (Waspada Aceh) – Persaingan para calon pemimpin (wali kota) di Pilkada Banda Aceh 2024 semakin sengit dengan kemunculan nama-nama baru dari kalangan anak muda.
Para calon ini menarik perhatian publik karena mereka sebagian adalah wajah baru. Kini kalangan pemuda menjadi topik hangat di milenial, mulai dari warung kopi hingga forum-forum diskusi.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh, Sudarliadi, menilai kehadiran calon-calon muda ini bisa membawa perspektif segar dan inovasi dalam pemerintahan.
“Mereka mungkin lebih peka terhadap isu-isu generasi muda dan memiliki energi untuk mendorong perubahan positif. Penting juga untuk dipertimbangkan kemampuan mereka dalam memimpin,” kata Sudar kepada waspadaaceh.com, Sabtu (20/7/2024).
Sudarliadi, yang juga Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah Aceh, menambahkan, munculnya slogan “Jok Nanggroe Bak Aneuk Muda, Nasehat Bak Ureung Tuha” (Berikan Negeri ini kepada Anak Muda, Nasehat itu pada Orang Tua) saat pemilu 2024, menggambarkan harapan masyarakat terhadap calon-calon muda ini.
Pemuda Muhammadiyah sangat mendukung kehadiran calon wali kota dari kalangan muda. “Amanah dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah adalah mengusung konsep 4 Pilar Pemuda Negarawan,” jelas Sudarliadi.
Pilar-pilar tersebut meliputi gerakan Islam Berkemajuan, kewirausahaan sosial, gerakan ilmu, dan politik kebangsaan.
Sudarliadi juga menekankan, jika ada calon walikota yang usianya di atas 40 tahun tetapi memiliki semangat kepemimpinan muda, itu juga layak dipertimbangkan.
“Semoga dengan kehadiran calon muda, kota ini bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif, serta warga lebih toleran dalam menghargai berbagai ide dan gagasan,” tambahnya.
Mahasiswa PJJ Prodi Ilmu Hukum Universitas Siber Muhammadiyah Yogyakarta ini juga menegaskan pentingnya kehadiran calon muda untuk memberikan energi positif dalam pembangunan kota.
“Perlu diingat bahwa jika orang uda diberikan kepercayaan untuk memimpin Kota Banda Aceh, pesannya harus amanah dan bertanggung jawab dalam memutuskan kebijakan yang berkeadilan,” tuturnya. (Dsp)