Aceh Tengah (Waspada Aceh) – Ketua Majelis Adat Aceh, Tgk Yusdedi, menekankan pentingnya akses yang memadai dan perhatian khusus terhadap situs sejarah Kerajaan Linge.
Tgk Yusdedi menyampaikan hal itu usaiĀ acara Pembukaan Festival Negeri Linge 2024 di Desa Buntul Linge, Aceh Tengah, Sabtu (13/7/2024).
Menurut Tgk Yusdedi, situs sejarah berupa makam Reje Linge adalah bukti kejayaan peradaban Islam di Aceh pada masanya.
“Ini situs kerajaan pertama. Menjadi cikal bakal Kerajaan Islam Darussalam,” kata Tgk Yusdedi.
Ia berharap kepada pemerintah baik Pj Bupati Aceh tengah maupun Bupati
terpilih nantinya agar mendukung Festival Nenggeri Linge menjadi agenda tahunan.
Dan destinasi ini berpotensi menjadi situs cagar budaya.
IaĀ juga menyoroti kondisi akses menuju lokasi yang masih menjadi kendala karena banyak jalan yang rusak, sehingga menghambat kunjungan wisatawan
“Akses menuju ke sini perlu diperbaiki karena jalan yang rusak masih menjadi kendala bagi wisatawan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tgk Yusdedi menekankan pentingnya kerja sama antara Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).
“Dinas PUPR harus menyiapkan jalan, sementara Dinas Kebudayaan dan PariwisataĀ menyiapkan akses pariwisata dan gencar mempromosikan wisata,” tegasnya.
Selain kekayaan budaya dan sejarah, Linge juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang diwariskan kepada generasi penerus. Tgk Yusdedi mengajak masyarakat untuk menjaga budaya dan alam sekitar.
“Kami himbau masyarakat harus membuka diri. Jika menjadi situs sejarah, banyak orang yang datang dari berbagai suku. Kita harus ramah menyambut tamu dan menjaga situs sejarah dengan baik,” tutupnya (*)