Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh Irwansyah menilai aksi demo yang mengatasnamakan pemuda berjumlah lima orang di Pemko Banda Aceh pada, Jumat (9/12/2022), tidak sesuai fakta dan data. Aksi demo tersebut pun dinilai sarat muatan politis.
Seperti diketahui, Jumat pagi, lima pemuda yang mengaku mahasiswa dan mengusung nama Gerakan Demokrasi Muda (Gerdam), melakukan aksi demo di depan Balai Kota Banda Aceh. Tuntutannya, meminta Kemendagri mencopot Bakri Siddiq dari jabatan Pj Wali Kota Banda Aceh.
“Saya pribadi melihatnya, dalam aksi itu sarat bermuatan politis. Karena adanya kepentingan untuk meminta Mendagri melakukan evaluasi kinerja Pj Wali Kota Banda Aceh,” kata Irwansyah kepada wartawan, Minggu (11/12/2022).
Politisi PKS ini menilai evaluasi kinerja dilakukan secara rutin oleh Mendagri RI Tito Karnavian per triwulan. Bakri Siddiq sebagai Pj Wali Kota dinilai memiliki kinerja baik selama pemerintahannya.
“Mendagri pak Tito, mantan Kapolri. Beliau tentu tidak hanya mendengar dari bawahannya semata tentang kinerja seorang Pj di daerah. Pak Tito tentunya mendapat masukan dan informasi dari intelijennya. Jadi, tidak perlu meragukan penilaian Penjabat (Pj) kepala daerah. Semuanya dinilai berdasarkan fakta bukan politis,” ungkapnya.
Di sisi politis, Bakri Siddiq pun dinilai berhasil membangun komunikasi politik dengan DPRK dan berbagai pengurus partai termasuk ke masyarakat. Apalagi, kinerjanya dalam pengendalian inflasi, ekonomi daerah, tata pemerintahan dan sosial.
“Kita melihat di sini, pendemo melakukan aksi demo tanpa fakta dan data yang akurat. Salah satunya, tentang inflasi yang tidak sesuai fakta,” ungkapnya.
Irwansyah menjelaskan soal inflasi, berdasarkan data BPS yang dipublikasikan awal bulan ini, laju inflasi tahun ke tahun (year on year) di Banda Aceh grafiknya terus menurun. September 7,85%, Oktober turun menjadi 6,92% dan pada November turun lagi menjadi 6,11%.
“Inflasi yoy ini kan yang menjadi acuan BI. Artinya kinerja Pj Wali Kota dan jajaran dalam penanganan inflasi ada progres positifnya. Contoh nyata salah satunya pasar murah untuk menekan laju inflasi,” ungkapnya.
Politisi muda potensial ini menuturkan, mengenai tudingan Pj Wali Kota tidak pro syariat Islam, Bakri Siddiq sudah membuktikan dengan membagikan 1.000 Al-Quran ke masjid di Banda Aceh di akhir tahun ini. Ditambah lagi, tahun depan anggaran pengadaan mobil dinas Wali Kota di APBK tahun 2023 dialihkan untuk pembangunan masjid dan jalan.
“Apalagi, untuk program tentang penegakan syariat, juga Pj Wali Kota dengan DPRK untuk tahun 2023 telah menganggarkan puluhan miliar rupiah melalui dana Otsus dan APBK murni untuk renovasi dan revitalisasi beberapa masjid di Kota Banda Aceh,” jelasnya. (*)