Banda Aceh (Waspada Aceh) – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyebutkan bahwa korban konflik berdasarkan laporan atau data yang diterima lebih banyak kaum perempuan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRA, Muhammad Yunus, bersamaan dengan pengumuman anggota KKR yang terpilih periode 2021-2026, di Media Center DPRA, Rabu (8/12/2021).
“Di sini sedikit unik, kita mengambil wanita 3 orang sebagai anggota KKR, karena ada laporan ke kita lebih banyak yang imbas atau korban konflik itu perempuan. Terkadang pelapor perempuan itu lebih nyaman dengan perempuan, karena ada masalah yang tidak bisa disampaikan ke laki-laki,” ucap Yunus.
Yunus menambahkan, kurang lebih 10 ribu korban konflik yang sudah terdata dan ada 5 ribu yang sudah mendapat rekom reparasi.
“Dari 5 tersebut ada 246 orang yang mendapat rekomendasi yang mendesak dan itu kata mereka sudah ada SK Gubernur untuk ditindaklanjuti di tahun 2022,” papar Yunus.
Berdasakan data yang sudah ada, Yunus berharap kepada pihak terkait agar jangan sekedar menginput data tanpa ada tindak lanjut.
“Kami menyarankan kepada KKR yang baru terpilih ini supaya menjalankan data yang sudah diinput jangan cuma sekedar mengambil data tidak ada eksekusi atau lanjutan korban,” tegasnya.
Yunus kembali menegaskan, jangan sampai korban yang sudah di reparasi meninggal dunia tapi belum mendapatkan atau tersentuh bantuan. Atas semua itu dia berharap kepada pihak terkait seperti KKR agar menyampaikan hal-hal yang sedemikian kepada komisi I.
“Siapa tau kami juga bisa mengupayakan aspirasi kami untuk membantu korban-korban yang sudah mendapat rekomendasi yang mendesak ini,” tutupnya. (Kia Rukiah)
