Sigli (Waspada Aceh) – Tiga kabupaten di Provinsi Aceh, yaitu Aceh Timur, Aceh Tengah dan Kabupaten Pidie, tertinggi angka anak mengalami stunting, kata Ketua Ikatan Dokter Indoesia (IDI) Wilayah Aceh, dr. Safrizal Rahman, Sabtu (2/3/2019).
Peryataan itu disampaikannya pada acara pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indoesia (IDI) Cabang Kabupaten Pidie, di Oproom kantor bupati setempat. Namun Safrizal Rahman tidak menyebutkan secara terperinci angka atau jumlah anak yang mengalami stunting di tiga kabupaten itu.
Menurut dia, berdasarkan data secara nasional, Provinsi Aceh adalah salah satu daerah dengan angka anak stunting yang tinggi. Mirisnya lagi, dari 23 kabupaten/kota di Aceh, Kabupaten Pidie, Aceh Tengah dan Aceh Timur tertinggi angka anak yang mengalami stunting.
Berita Terkait: Dyah Erti Idawati: Dari 10 Kelahiran di Aceh, 4 Bayi Nyaris Alami Stunting
“Kalau di Indonesia hanya dua daerah yang angka stuntingnya lebih baik, dan itu berada di bawah angka WHO. Yaitu Bali dan Jogyakarta, sedangkan daerah lain angka stuntingnya lebih tinggi semuanya,” Kata Safrizal Rahma.
Menyusul tinggiya jumlah anak yang mengalami stunting di Indonesia, menjadi perhatian dua pasangan calon Presiden 2019. Menurutnya, baru-baru ini dia diundang ke Jakarta untuk berdialog dengan kedua kandidat Paslon Capres RI 2019.
Kedua kandidat paslon Capres RI tersebut, yaitu 01 dan 02 berjanji akan konsisten, siapapun diantara mereka terpilih menjadi Presiden RI kedepan, stunting menjadi program prioritas mereka.
“Stunting ini kekurangan gizi yang sudah sangat mengkhawatirkan bagi kita. Bayangkan satu dari tiga anak Indonesia diperkiraka mengalami stunting,” katanya.
Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.
Dalam kesempatan itu, Safrizal juga megungkapkan jika di Indonesia, Provinsi Aceh adalah salah satu daerah tertinggi angka anak stunting. Justru di Asean, Indonesia hanya lebih baik dari Laos, sedangkan dengan negara-negara Asean lainnya jauh tertinggal.
“WHO mengatakan angka stunting semestinya kurang dari 20 persen, negara kita berada diangka 35-87,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Pidie, Roni Ahmad (Abusyik), dalam kesempatan itu mengatakan, angka kematian ibu dan anak serta stunting, menjadi persoalan utama bagi daerah yang dipimpinnya.
Dia menanti gebrakan baru yang akan dilanjutkan kembali oleh IDI Cabang Pidie dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta angka stunting. Begitupun, sebut Bupati Roni, pembangunan kesehatan tidak mungkin berhasil dilakukann tanpa dukungan dan peran, serta komitmen seluruh lapisan masyarakat.
“Untuk itu saya menegaskan komitmen Pemkab Pidie untuk medukung segala upaya bentuk program yang bertujuan meningkatkan derajad kesejahteraan dalam masyarakat,” katanya.
IDI Pidie Dilantik
Ketua Ikatakan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh dr. Safrizal Rahman pada kesempatan itu melantik sekaligus mengukuhkan pengurus IDI Cabang Pidie periode 2019-2022. IDI Pidie ini diketuai dr. Arika Hoesna Yanti Aboebakar.
Acara itu turut dihadiri Bupati Pidie Roni Ahmad dan Ketua Persatuan Obsetri Ginilogi Indonesia (POGI) Pusat, dr. Ari Kesuma.
Ketua IDI Cabang Pidie, dr Arika Hoesna Yanti Aboebakar Umar, mengatakan, pengurus IdI Pidie berkomitmen terhadap upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting dengan banyak melakukan aktifitas di masyarakat. (m.riza)