Selasa, Desember 2, 2025
spot_img
BerandaAcehKesulitan BBM di Aceh Tenggara Pasca Bencana

Kesulitan BBM di Aceh Tenggara Pasca Bencana

Kutacane (Waspada Aceh) – Bencana alam banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh Tenggara telah menimbulkan duka dan nestapa mendalam.

Di tengah kesedihan ini, masyarakat Agara (Aceh Tenggara) dihadapkan pada masalah baru: sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Ironisnya, kondisi ini terjadi ketika masyarakat sangat membutuhkan BBM untuk berbagai keperluan, mulai dari transportasi hingga operasional mesin-mesin pendukung pemulihan pasca bencana.

Samri, seorang warga Agara, mengungkapkan bahwa kelangkaan BBM sangat terasa setelah bencana. Meskipun pasokan BBM diklaim datang setiap hari ke SPBU, antrean panjang mengular hingga tujuh kilometer, dan banyak warga yang tidak kebagian karena kehabisan. Kondisi ini sangat menyulitkan masyarakat yang membutuhkan BBM untuk aktivitas sehari-hari dan pemulihan pasca bencana.

Keanehan muncul ketika BBM justru banyak beredar di tingkat pengecer dengan harga yang jauh lebih tinggi, mencapai 25 hingga 30 ribu rupiah per liter. Meskipun harganya “menggila”, warga tetap membeli karena kebutuhan mendesak.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar: dari mana para pengecer mendapatkan BBM tersebut? Hal ini perlu diselidiki oleh pihak terkait agar tidak terjadi praktik penimbunan atau penyalahgunaan distribusi BBM.

Kelangkaan BBM ini dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan harga bahan sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Masyarakat berharap pihak terkait dapat segera mengatasi masalah ini agar tidak memperburuk kondisi yang sudah sulit akibat bencana.

Bupati Aceh Tenggara telah mengeluarkan surat edaran yang melarang kenaikan harga barang secara tidak wajar dan penahanan stok barang. Namun, efektivitas surat edaran ini perlu diuji di lapangan.

Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi kelangkaan BBM ini.

Kelangkaan BBM di Aceh Tenggara adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan cepat dari semua pihak. Jangan sampai masyarakat yang sudah menderita akibat bencana alam semakin terbebani dengan masalah kelangkaan BBM dan kenaikan harga kebutuhan pokok.(*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER