Rabu, April 24, 2024
Google search engine
BerandaKeran Ekspor Kembali Dibuka: Pengusaha Sawit di Aceh Gembira, Perkirakan Harga Normal...

Keran Ekspor Kembali Dibuka: Pengusaha Sawit di Aceh Gembira, Perkirakan Harga Normal dalam Sebulan

Banda Aceh(Waspada Aceh) – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Aceh mengaku gembira setelah Presiden Jokowi membuka kembali keran ekspor untuk Cruide Palm Oil (CPO) dan minyak goreng.

Para pengusaha menilai, secara bertahap kebijakan itu akan mendongkrak kembali harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani sawit, kata Ketua Gapki Aceh, Sabri Basyah, kepada Waspadaaceh.com, Jumat (20/5/2022).

Dia menyatakan, dengan dibukanya kembali keran ekspor ini, semua pengusaha yang tergabung dalam Gapki merasa senang. “Begitu kita mendengar di pemberitaan dan pernyataan langsung Presiden Jokowi, semua teman-teman senang dan gembira,” kata Sabri.

Sabri menyatakan bahwa sebelumnya CPO hanya dihargai Rp13.000 yang seharusnya Rp16.000. Saat ini jika CPO sudah kembali normal dan naik, maka akan mendongkrak TBS juga.

“Dampaknya, jika CPO naik, maka TBS juga naik. Dampaknya besar pada petani. Petani akan menikmati peningkatan harga nantinya,” ungkapnya.

Dia menilai selama ekspor CPO ditutup, selama satu bulan itu pasar sudah kacau balau semua. Apalagi, tender juga seminggu dua-tiga kali, itu pun terbatas. “Kita lihat secara perlahan, semuanya akan kembali normal dalam satu bulan kedepannya nanti,” jelasnya.

Diberitakan, Presiden Jokowi memutuskan untuk membuka kembali keran ekspor CPO dan minyak goreng mulai Senin (23/5/2022). Keputusan ini diambil dengan beberapa pertimbangan.

Pertama pasokan minyak goreng di tanah air yang sudah kembali melimpah. Jokowi mengatakan setelah larangan ekspor diberlakukan pasokan minyak goreng yang ada Maret hanya 64,5 ribu ton per bulan naik jadi 211 ribu ton per bulan. “Itu sudah melebihi kebutuhan nasional,” katanya Kamis (19/5/2022).

Kedua, penurunan harga minyak goreng curah. Jokowi mengatakan setelah larangan ekspor CPO diberlakukan harga minyak goreng curah yang rata-rata nasionalnya sempat tembus Rp19.800 per liter berhasil diturunkan jadi Rp17.200-Rp17.600. Sedangkan pertimbangan ketiga adalah adalah soal banyaknya orang yang bekerja di sektor perkebunan sawit. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER