Tahun 2012 saya pernah dikunjungi seorang sahabat, bernama Katherina, perawat asal Swiss di Matang Glumpang Dua, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Selama berada di Matang, ada hal yang membuatnya sedih dan kecewa.
Lalu saya bilang, “sudahlah, ngak usah terlalu kecewa, dibuat tenang saja. Yuk kita makan dulu.” Lalu saya ajak makan kentang goreng yang berada di dekat SD Negeri 28 Matang, berada di lintas Jl Medan-Banda Aceh.
Mukanya merengut dan serius. Tidak sedikit pun senyum. Tapi setelah mencicipi kentang goreng yang ada di atas meja, semua jadi berubah. Wajahnya ceria dan lupa apa yang telah terjadi.
“Pon Cut, ini kentang goreng terenak di dunia,” katanya. Mendengar ucapan itu, saya justru merasa heran. Benarkah kentang goreng di Matang ini yang paling enak sedunia?
Kata Katherina, dia suka memakan kentang dan pernah mencicipi kentang di banyak tempat di banyak negara, termasuk di Indonesia. Tapi menurutnya, kentang goreng di sini (Matang), enak sekali.
“Saya tidak pernah makan seenak ini. Ini terenak di dunia,” lanjut Katherin.
Teman di Banda Aceh pernah bercerita, bila melewati Matang, dia sering singgah di Matang, hanya untuk beli kentang goreng.
Memang ada beberapa kios yang menjual kentang goreng di dekat gedung Karang Taruna dan SD 28 Matang. Bila teman-teman suatu saat melewati Matang, bila ada waktu, mungkin bisa singgah sebentar, untuk mencobanya.
Mungkin Anda akan setuju dengan Katherin, bahwa kentang goreng di Matang ini adalah kentang goreng paling enak di dunia. (Teuku Cut Mahmud Azis)