Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh menggelar upacara peringatan Hari Ibu ke-96 pada Minggu pagi (22/12/2024). Uniknya, seluruh petugas dalam upacara tersebut adalah perempuan, yang menambah makna simbolis dari peringatan hari nasional ini.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh, Meurah Budiman, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam sambutannya, Meurah menyoroti pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa serta semangat perjuangan kaum perempuan yang harus terus diwariskan.
“Hari ini, momentum peringatan Hari Ibu di Kanwil Aceh sangat menarik, semua petugasnya adalah perempuan,” ujar Meurah.
Saat membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Meurah mengingatkan kembali sejarah Hari Ibu yang bermula dari Kongres Perempuan Indonesia pertama pada Desember 1928 di Yogyakarta. Peristiwa bersejarah tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959.
“Momentum peringatan Hari Ibu sebaiknya dijadikan saat yang tepat untuk bersatu mencapai Indonesia yang maju melalui prinsip equal partnership. Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beriringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa,” tutur Meurah.
Ia juga mendorong perempuan untuk terus berkarya, menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, dan percaya diri.
“Mari terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bisa menjadi kekuatan besar yang menyejahterakan masyarakat,” tambahnya.
Upacara yang berlangsung khidmat ini diikuti oleh para Pimpinan Tinggi Pratama, pejabat manajerial, dan non-manajerial di lingkungan Kanwil Kemenkumham Aceh. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kantor Imigrasi Banda Aceh dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Banda Aceh.
Melalui peringatan Hari Ibu ini, Kanwil Kemenkumham Aceh berharap nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan perempuan terus diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal untuk membangun bangsa yang lebih maju. (*)