Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaKabar TaniKebutuhan Kedelai di Aceh 500 Ton/Bulan, Distanbun Siapkan Ribuan Hektare Lahan

Kebutuhan Kedelai di Aceh 500 Ton/Bulan, Distanbun Siapkan Ribuan Hektare Lahan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pusat Koperasi Pengrajin Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Aceh menyebutkan, kebutuhan kacang kedelai di Provinsi Aceh mencapai 500 ton per bulan.

Kebutuhan kedelai yang mencapai ratusan ton itu untuk kebutuhan bahan baku bagi pengrajin tahu tempe di Aceh. Akibat sulitnya kedelai, saat ini harganya mencapai Rp14.500/Kg.

“Secara keseluruhan, Aceh membutuhkan kedelai sampai 500 ton per bulan. Ini khusus untuk pengrajin tahu tempe, lain lagi kebutuhan di luar pengrajin. Itu kita perkirakan melebihi 500 ton,” kata Ketua Pusat Koperasi Pengrajin Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Aceh, T. Tansri Jauhari, kepada waspadaaceh.com, Sabtu (29/8/2022).

Banyaknya kebutuhan kedelai di Aceh, di tengah mahalnya harga kedelai, tentunya ini menjadi problem. Pemerintah harus mencari solusi agar pengrajin tahu tempe tetap eksis dengan menggalakkan petani menanam kedelai berkualitas.

Menurutnya, Aceh sangat berpotensi menjadi daerah penghasil kedelai seperti di masa lalu. Mengingat Aceh memiliki hamparan lahan yang luas dan cukup subur untuk tanaman kedelai.

Pada 10 tahun yang lalu, kata dia, Aceh pernah panen perdana kedelai di Pidie Jaya dan hasilnya dipasarkan sampai ke Jakarta.

Karena Aceh berpotensi ditanami kedelai, Tansri berharap kepada pemerintah daerah agar memprogramkan budidaya kedelai, sehingga ketergantungan akan impor bahan baku kedelai bisa berkurang.

Selain itu, pemerintah harus menaikkan nilai subsidi dari Rp1.000 menjadi Rp3.000/Kg kepada pengrajin tahu tempe. Saat ini, kata Tansri, harga kacang kedelai di pasaran mencapai Rp14.500 per kilogram. Harga tersebut bertahan sejak enam bulan yang lalu sampai dengan sekarang.

“Sebelumnya harga kedelai hanya Rp10.600 per kilogram, kemudian naik secara berangsur-angsur sampai 14.500 per kilogram,” tuturnya.

Melihat Aceh pernah menjadi lubung kedelai nasional, Kepal Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh Cut Huzaimah menyebutkan, pihaknya telah mengajukan dropping untuk tanaman kedelai dan jagung pada lahan replanting sawit seluas 6.000 hektare kepada Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

“Alhamdulillah, tahun ini sudah mendapatkan 10.000 hektare lahan untuk kedelai. Sedangkan di tahun 2023, baru mendapatkan kedelai 12.000 hektare dan jagung 6.000 hektare,” jelasnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER