Minggu, April 28, 2024
Google search engine
BerandaKasus Suntik Vaksin Kosong Siswa SD di Medan, dokter Jadi Tersangka

Kasus Suntik Vaksin Kosong Siswa SD di Medan, dokter Jadi Tersangka

Medan (Waspada Aceh) – Kasus suntik vaksin kosong kepada seorang anak SD di Sekolah Wahidin, Medan, berujung ditetapkannya dr G dari RSU Delima, sebagai tersangka.

Beberapa pekan lalu, kasus ini sempat viral di media sosial, usai orangtua sang anak menyebarkan video itu. Pelaksanaan vaksin itu sendiri bekerjasama antara pihak sekolah dengan Polres Pelabuhan Belawan.

Setelah heboh dan viral, Polres Pelabuhan Belawan kemudian melakukan klarifikasi kepada dr G yang menyuntikan vaksin kosong itu ke sang anak. Saat konferensi pers, sang dokter meminta maaf.

Namun, beberapa hari kemudian, sang dokter menggandeng pengacara hingga dia membantah telah menyuntikkan vaksin kosong. Sang dokter beralasan bahwa saat meminta maaf di Polres Pelabuhan Belawan, karena telah membuat kehebohan dan bukan karena kesalahannya menyuntikkan vaksin kosong.

Kini sang dokter ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka itu pun disampaikan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Sabtu (29/1/2022).

“Saat ini, kita sudah meningkatkan perkara ini ke tingkat penyidikan dan sudah menetapkan tersangka satu orang yaitu dokter G,” kata Panca.

Panca mengatakan dari hasil pemeriksaan laboratorium kepada siswa itu tidak ditemukan adanya vaksin. Penyidik masih mendalami hal ini apakah karena kesengajaan atau kelalaian.

“Perkembangan terakhir, penyidik sudah melakukan pengembangan kepada saksi-saksi. Termasuk melakukan pemeriksaan secara laboratorium terhadap anak yang viral itu terkait kandungan imunnya. Ternyata hasilnya dugaan kita memang tidak ditemukan vaksin itu di tubuh si anak,” sebutnya.

Panca menambahkan, Polda Sumut juga mendalami penyebab banyaknya sisa vaksin dari acara vaksinasi itu. Menurutnya proses penanganan kasus ini bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Kita melihat apakah ini ada unsur kesengajaan atau kelalaian. Ini berkaitan dengan sebuah profesi yang harusnya paham dengan jarum suntik. Ini yang sedang kita dalami bersama teman-teman IDI,” tegasnya.(sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER