Batam (Waspada Aceh) – Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atau lebih dikenal sebagai Pengawal Pantai Malaysia memberikan informasi kepada Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), menyebutkan, sebuah kapal pancung berpenumpang 60 TKI (tenaga kerja Indonesia) dilaporkan karam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor-Malaysia, Rabu (15/12/2021).
Informasi insiden kapal karam tersebut diterima langsung oleh Kolonel Bakamla Jan Lucky Boy, selaku Kepala Puskodal Bakamla. Dalam keterangannya, kapal membawa 60 TKI mengalami karam akibat cuaca buruk.
Informasi yang diperoleh Waspadaaceh.com di Batam, Kamis pagi (16/12/2021), menyebutkan, hasil evakuasi yang dilakukan pihak APMM, 22 orang yang terdiri dari 20 laki-laki dan 2 perempuan dikabarkan selamat. Sementara, 11 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 wanita ditemukan meninggal. Sedangkan sebanyak 27 orang masih dalam proses pencarian.
Atas dasar informasi yang diterima, Kolonel Bakamla Jan Lucky Boy langsung menyampaikan laporan kepada Kepala Bakamla Laksdya TNI Dr.Aan Kurnia melalui Sestama Bakamla Laksda TNI S Irawan, untuk mendapatkan petunjuk dan arahan lebih lanjut.
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia memerintahkan Kepala Puskodal Bakamla dan Direktur Operasi Laut Bakamla Laksma Bakamla Suwito untuk terus melaksanakan koordinasi dengan APMM guna mendapatkan perkembangan informasi lebih lanjut.
Secara terpisah, Laksma Bakamla Suwito membeberkan siap menggerakkan unsur KN Belut Laut-406 untuk membantu pelaksanaan evakuasi korban.
Dia mengatakan, sehubungan wilayah kejadian berada di Malaysia, perlu koordinasi lebih lanjut kepada pemerintah Malaysia apabila unsur Bakamla masuk perairan Malaysia.
Hingga berita ini diturunkan, Bakamla RI terus melakukan komunikasi secara intens kepada APMM. Demikian disampaikan Kabag Humas Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita. (ecep)