Selasa, Agustus 5, 2025
spot_img
BerandaKampanye ASI Eksklusif, dr. Mutia: Menyusui Bukan Tanggung Jawab Ibu Saja

Kampanye ASI Eksklusif, dr. Mutia: Menyusui Bukan Tanggung Jawab Ibu Saja

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kampanye pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi kembali digaungkan dalam Pekan Menyusui Sedunia 2025.

Di Aceh, gerakan Aceh Peduli ASI (APA) menggelar penyuluhan bertema “Dukungan untuk Ibu Menyusui,” di RSUD Meuraxa, Banda Aceh, Selasa (5/8/2025).

Ketua APA, dr. Mutia Winanda, menegaskan bahwa menyusui adalah pekerjaan besar yang membutuhkan dukungan menyeluruh.

“Ibu menyusui tidak boleh merasa sendirian. Harus ada dukungan dari suami, keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan merupakan standar emas bagi bayi. Setelah itu, bayi dapat diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI) tanpa menghentikan pemberian ASI.

“ASI mengandung semua nutrisi penting: protein, lemak, vitamin, antibodi, dan enzim alami. Tidak ada produk buatan manusia yang bisa menyainginya,” jelasnya.

Menurut dr. Mutia, bayi usia 0–6 bulan tidak membutuhkan tambahan makanan atau minuman apa pun, termasuk air putih, susu formula, teh, pisang, atau biskuit.

Selain nilai gizi, dr. Mutia juga menyinggung dimensi spiritual dari menyusui. Dalam Islam, menyusui selama dua tahun merupakan perintah langsung dari Allah SWT, menunjukkan pentingnya proses ini dalam tumbuh kembang anak.

Ia menegaskan, susu formula tidak perlu diberikan, kecuali atas indikasi medis yang telah dikonsultasikan ke dokter.

“ASI sudah cukup. Jangan mudah percaya iklan. Susu formula adalah hasil olahan susu sapi melalui proses panjang, gizinya banyak yang hilang, dan seringkali hanya trik marketing,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa ASI diproduksi melalui kerja hormon prolaktin dan oksitosin hormon cinta yang muncul ketika ibu merasa nyaman, tenang, dan didukung.

Antusiasme peserta terlihat tinggi dalam kegiatan ini. Tak hanya para ibu, beberapa ayah juga hadir dan ikut mengajukan pertanyaan seputar peran suami dalam mendukung keberhasilan menyusui dan IMD.

“Saya baru jadi ayah, jadi ingin tahu bagaimana cara terbaik membantu istri agar tetap tenang dan tidak stres saat menyusui,” ujar salah satu peserta Rahmad.

Diskusi juga membahas pentingnya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pasca-persalinan. dr. Mutia menyebutkan IMD dapat dilakukan baik pada persalinan normal maupun caesar, selama ibu dan bayi dalam kondisi stabil.

“Edukasi sejak kehamilan sangat penting agar ibu paham manfaat IMD dan tidak menolak karena rasa tidak nyaman,” katanya.

Kegiatan serupa juga digelar serentak di sejumlah rumah sakit di Aceh dan Indonesia selama Pekan Menyusui Sedunia.

Kampanye ini bertujuan menumbuhkan kesadaran bahwa menyusui adalah hak anak dan tanggung jawab bersama. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER