Banda Aceh (Waspada Aceh) – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga bagi masyarakat yang terdampak banjir bandang di Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.
Penyaluran bantuan dilakukan pada 16 Desember 2025 sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap warga yang terdampak bencana hidrometeorologi.
Untuk wilayah Aceh Timur, bantuan disalurkan ke Kecamatan Penaron, salah satu daerah pedalaman yang cukup parah terdampak banjir dan memiliki keterbatasan akses.
Bantuan yang diberikan berupa mukena, kain sarung, pakaian dalam pria, wanita, dan anak-anak, pembalut wanita, serta popok bayi yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kondisi darurat pascabencana.
Sementara itu, di Kota Langsa dan Aceh Tamiang, bantuan tahap ketiga difokuskan dalam bentuk paket sembako.
Bantuan tersebut diprioritaskan bagi anggota Kagama Aceh dan keluarga yang turut terdampak banjir bandang.
Penyaluran ini melengkapi bantuan tahap pertama dan kedua yang sebelumnya telah disalurkan berupa sembako, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lainnya.
Ketua Kagama Aceh yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir Syamaun, mengatakan penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial keluarga besar Kagama Aceh terhadap masyarakat yang terdampak bencana di sejumlah wilayah Aceh.
Menurut Nasir, Kagama Aceh berupaya hadir secara berkelanjutan, tidak hanya pada fase tanggap darurat, tetapi juga dalam proses pemulihan pascabencana.
“Bantuan ini merupakan hasil gotong royong alumni Universitas Gadjah Mada di Aceh bersama para mitra. Kami ingin memastikan saudara-saudara kita yang terdampak bencana tidak merasa sendiri dan tetap mendapatkan dukungan untuk bangkit kembali,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 3 Desember 2025, Kagama Aceh juga telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada keluarga besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Rektor IAIN Langsa di Posko Dapur Umum Kampus IAIN Langsa yang setiap hari menyiapkan kebutuhan makanan bagi sekitar 200 mahasiswa terdampak banjir.
Selanjutnya, pada 5 Desember 2025, bantuan sembako kembali disalurkan ke dapur umum Universitas Samudra (Unsam) Langsa. Penyaluran bantuan ini menjadi penguat logistik sekaligus dukungan moral bagi ratusan warga dan mahasiswa yang masih bertahan di pengungsian.
Di Aceh Tamiang, yang merupakan salah satu wilayah dengan dampak banjir bandang paling parah, Kagama Aceh telah menyalurkan bantuan ke tujuh titik pengungsian sejak 3 Desember 2025.
Penyaluran bantuan tersebut dikoordinasikan oleh Muttaqin Samuel Krueng bersama para relawan Kagama Aceh, dengan menjangkau sejumlah lokasi pengungsian, antara lain Masjid Al-Ikhlas Desa Sri Wijaya, Kecamatan Tenggulun, Rimbang Sawang, Simpang Kiri, SMAN 2 Kejuruan Muda, Desa Meurandeh Kecamatan Manyak Payed, Masjid Tursina Bukit Rata, serta titik-titik pengungsian lainnya.
Adapun total nilai bantuan yang telah disalurkan Kagama Aceh kepada masyarakat terdampak banjir di Langsa dan Aceh Tamiang mencapai sekitar Rp40 juta.
Dalam pelaksanaan aksi kemanusiaan tersebut, Kagama Aceh juga berkolaborasi dengan Lazisnu Kota Depok, Pengajian Adelaide Australia, serta dukungan dari berbagai pihak lainnya. Bentuk bantuan kolaboratif yang disalurkan meliputi air bersih sebanyak delapan ton, pakaian dalam pria dan wanita, serta obat-obatan.
Secara keseluruhan, total bantuan kemanusiaan yang berhasil didistribusikan Kagama Aceh bersama mitra untuk wilayah Langsa, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang mencapai lebih dari Rp50 juta.
Kagama Aceh berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terdampak banjir serta menjadi penguat harapan bagi warga untuk bangkit dan menata kembali kehidupan pascabencana. (*)
