Aceh Tenggara (Waspada Aceh) – Tim Relawan Kagama Aceh kembali melakukan aksi nyata dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke sejumlah titik terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tenggara, Sabtu (13/1/2025).
Daerah ini salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang telah berkali-kali menghadapi tantangan bencana alam. Mulai dari longsor, banjir, hingga kebakaran hutan yang sering melanda lembah Pegunungan Bukit Barisan yang menjadi pintu gerbang menuju Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Penyaluran bantuan pada kesempatan ini difokuskan pada sektor pendidikan dan kelompok rentan, dengan penyaluran yang ditujukan ke tiga lokasi berbeda. Pesantren Badrul Ulum di Desa Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, menerima bantuan perlengkapan sekolah berupa buku tulis, pulpen, spidol, dan alat belajar lainnya untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang terganggu akibat bencana.
Sementara itu, SMAN 1 Ketambe mendapatkan bantuan pakaian dan sepatu sekolah bagi para siswa yang kehilangan barang-barang milik mereka akibat kejadian bencana. Untuk kelompok rentan, Desa Bale Lutu menerima bantuan khusus untuk balita, meliputi pakaian bayi, susu, sarung, dan kebutuhan dasar lainnya yang sangat dibutuhkan oleh keluarga yang terkena dampak.
Total nilai bantuan yang disalurkan pada tahap ini mencapai lebih dari Rp10 juta, yang merupakan hasil penghimpunan dana dari anggota dan alumni keluarga besar Kagama Aceh.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh perwakilan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Kagama Aceh, yakni Syukur S. Karo-Karo, Resmiwati, Efendi, Deni, Fauzia Rahmi, dan Fauduzakiah, yang turun langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang benar.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, sejak awal tahun 2025, Kabupaten Aceh Tenggara telah mengalami lebih dari 20 kejadian bencana alam yang mempengaruhi lebih dari 5.000 jiwa di berbagai kecamatan.
Kondisi ini membuat kebutuhan bantuan kemanusiaan terus meningkat, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memulihkan kegiatan sehari-hari masyarakat yang terkena dampak.
Menanggapi kebutuhan yang terus ada, Tim Relawan Kagama Aceh di Aceh Tenggara menyatakan siap melanjutkan penyaluran bantuan tahap berikutnya. Langkah selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan yang teridentifikasi di lapangan serta ketersediaan dana hasil penghimpunan yang terus dilakukan oleh Kagama Aceh dari berbagai sumber, termasuk donasi dari anggota, alumni, dan pihak terkait yang peduli terhadap nasib korban bencana.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Kagama Aceh dalam memelihara solidaritas antar sesama, terutama terhadap masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat bencana. Sejak didirikan, Kagama Aceh telah secara konsisten terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan di seluruh wilayah Aceh, tidak hanya pada saat terjadi bencana namun juga dalam program pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita tidak akan berhenti bergerak. Setiap bantuan yang kita sampaikan adalah wujud cinta dan solidaritas yang tidak ternilai harganya bagi korban bencana,” ujar Syukur S. Karo-Karo selaku ketua tim penyerahan bantuan, dalam keterangan kepada wartawan yang mengikuti acara penyaluran bantuan.
Perwakilan BPBD Aceh Tenggara yang hadir dalam acara penyerahan juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya Kagama Aceh. “Kegiatan kemanusiaan dari masyarakat sipil seperti Kagama Aceh sangat berperan penting dalam mendukung upaya penanggulangan bencana dan pemulihan di daerah kita. Kami sangat berterima kasih atas kontribusinya,” ungkap salah satu perwakilan BPBD.
Ke depan, Kagama Aceh juga berencana untuk mengembangkan program kolaborasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat lainnya di Aceh Tenggara, guna memperkuat jaringan solidaritas dan meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan kemanusiaan kepada korban bencana. (*)



