Banda Aceh (Waspada Aceh) – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga bagi korban banjir dan longsor di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Utara, dan Kota Lhokseumawe.
Penyaluran bantuan kali ini difokuskan ke wilayah Bener Meriah, karena hingga kini masih mengalami keterbatasan akses logistik akibat terputusnya jalan nasional.
Saat penyaluran, relawan Kagama Aceh menempuh jalur alternatif melalui Jalan KKA dan Gunung Salak di Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, yang menghubungkan Aceh Utara dengan Bener Meriah dan Aceh Tengah. Jalur tersebut sebelumnya merupakan kawasan wisata dan ekonomi, namun terdampak cukup parah pascabencana banjir dan longsor.
Pada tahap ketiga ini, bantuan yang disalurkan meliputi beras sebanyak 1 ton, minyak goreng, telur, serta ikan teri dan ikan asin sebanyak 100 kilogram. Bantuan itu diserahterimakan dari relawan Kagama Aceh Utara kepada relawan Kagama Aceh di Bener Meriah di wilayah perbatasan kedua daerah.
Sehari sebelumnya, pada 22 Desember 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, Kagama Aceh juga menyalurkan bantuan ke Dusun Cot Rangkang, Gampong Lhok Iboh, Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara. Wilayah ini belum tersentuh bantuan, sebagaimana informasi yang diterima pengurus Kagama Aceh melalui laporan warga.
Kagama Aceh bergerak cepat berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Aceh untuk menyalurkan bantuan kepada 30 kepala keluarga yang berada dalam kondisi sangat rentan. Bantuan yang diberikan meliputi beras, minyak goreng, telur, roti siap konsumsi, susu bayi, popok bayi, serta obat-obatan dasar seperti obat batuk, demam, dan diare.
Sebelumnya, Kagama Aceh telah menyalurkan bantuan tanggap darurat tahap pertama pada 30 November 2025 senilai Rp12 juta, serta bantuan tahap kedua pada 8 Desember 2025 berupa paket sembako senilai Rp5 juta.
Penerima bantuan pada dua tahap awal tersebut meliputi mahasiswa asal Papua di Universitas Malikussaleh, warga pengungsi Tambon Tunong Lhokseumawe, serta alumni Universitas Gadjah Mada di Aceh Utara dan Lhokseumawe yang terdampak banjir.
Kagama Aceh menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan berkolaborasi dalam upaya kemanusiaan, serta mendorong percepatan penanganan dan pemulihan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh. (*)



