Sabtu, Juli 27, 2024
Google search engine
BerandaJubir KPA/GAM, Azhari Cage: Ajakan Kibarkan Bendera Bulan Bintang Palsu

Jubir KPA/GAM, Azhari Cage: Ajakan Kibarkan Bendera Bulan Bintang Palsu

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Selebaran berisi ajakan untuk mengibarkan bendera Bulan Bintang pada 4 Desember 2019, dilaporkan sebagai selebaran palsu. Pihak KPA/GAM mengecam keras ajakan yang dinilai tidak bertanggung jawab dan bisa merusak kondusifitas di Aceh.

Juru bicara KPA/GAM pusat, Azhari Cage, mengecam tindakan pihak penyebar selebaran yang mengatas namakan dirinya dan beberapa orang petinggi KPA, dengan menggunakan tanda-tangan palsu. Seruan melalui selebaran itu meminta kepada Yang Mulia Wali Nangroe, gubernur, bupati/wali kota dan seluruh aparat gampoeng untuk mengibarkan bendera bintang bulan pada 4 Desember 2019.

“Dapat saya pastikan selebaran itu bukan berasal dari kami. Inti nya itu adalah selebaran palsu dan hoaks yang kami tidak tahu sumbernya dari mana, dan sekarang sudah menyebar di mana-mana,” tegas Azhari Cage yang dihuhungi Waspadaaceh.com, Selasa (26/11/2019).

Diakuinya, KPA/GAM memang wajib memperingati setiap 4 Desember, untuk mengirim doa dan mengenang rekan seperjuangan yang telah duluan syahid di masa konflik Aceh. Untuk memperingati itu, mereka juga menyantuni anak yatim, dan itu dilakukan setiap tahun.

“Bila hari raya kan kita biasa ziarah ke tempat orang tua dan keluarga. Nah pada 4 Desember ini kita manfaatkan untuk mengenang dan mengirim doa pada para orang tua serta rekan seperjuangan yang dahulu pernah bersama di masa konflik dan telah mendahului kita,” ujarnya.

Mengenai bendera bintang bulan, KPA/GAM menurut dia, tidak dalam kapasitas menyuruh dan melarang bendera tersebut dikibarkan atau tidak. Karena bendera bintang bulan bukanlah bendera KPA tapi bendera Aceh. “Maka kita serahkan sepenuh nya kepada masyarakat Aceh”.

“Saya tegaskan bendera tersebut adalah bendera Aceh dengan disahkan Qanun No 3 tahun 2013, tentang bendera dan lambang menjadi sangat jelas legalitasnya. Jadi kami tidak berada dalam kapasitas menyuruh dan melarang bendera tersebut untuk dikibarkan,” tegas Azhari Cage lagi.

Dia menambahkan, kalau mereka melarang atau minta dikibarkan, malah nantinya menjadi bias. Dianggap bendera tersebut adalah bendera kelompok, seperti suara- suara sumbang yang selama ini mereka dengar, padahal itu adalah bendera Aceh.

“Saya mengecam tindakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang telah menyebarkan selebaran tersebut. Patut diduga ada pihak-pihak yang sengaja memanfaat kan momen 4 Desember untuk memperkeruh suasana damai Aceh dan mengambil keuntungan,” sesal mantan anggota DPRA yang kerab bersuara lantang itu.

Menurut informasi yang dia terima, awalnya selebaran tersebut ditemukan di kawasan jalan lintas Aceh Besar, lalu menyebar ke daerah lain termasuk ke Aceh Utara dan Bireuen.

“Karena itu, saya mengharapkan kepada rekan-rekan untuk berhati- hati dalam menyikapi setiap isu dan selalu berkoordinasi dengan ketua KPA/Panglima wilayah masing- masing. Dan selalu berada di garis komando Muzakir Manaf, selaku Ketua KPA/Panglima Pusat,” lanjutnya.

Pada peringatan 4 Desember nanti, dia meminta masyarakat memanjatkan doa untuk memohon pengampunan dari Allah SWT, dan rekan seperjuangan mereka yang telah mendahului, mendapat tempat di syurganya Allah. Semoga Aceh lebih baik kedepan, demikian Azhari Cage. (B01)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER