Banda Aceh (Waspada Aceh)- Kafilah Banda Aceh berhasil mencatatkan sejarah sebagai juara umum MTQ ke-36 Tingkat Provinsi Aceh yang diselenggarakan di Simeulue.
Prestasi yang diraih Kafilah Banda Aceh merupakan penantian panjang selama 23 tahun. Terakhir Banda Aceh meraih gelar juara pada tahun 2000 saat MTQ digekar di Masjid Raya Baiturrahman.
Atas pencapaian itu, Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin memberikan bonus berupa umrah dari Pemerintah Kota sebagai penghargaan tinggi kepada para kafilah peraih juara I di event dua tahunan itu.
“Keberhasilan MTQ ini menandakan keseriusan Banda Aceh melaksanakan penerapan syariat Islam. Oleh karenanya, kami sudah berjanji, hari ini saya menyampaikan akan memberikan bonus juara pertama umrah, juara dua dan tiga dan seterusnya juga diberi (penghargaan berupa) dana pembinaan yang memadai,” kata Amiruddin saat menjamu para kafilah di pendopo wali kota, Rabu (06/12/2023).
Ia melanjutkan, bukan hanya pemerintah kota, bahkan masyarakat sudah sangat merindukan piala bergilir MTQ kembali ke ibu kota.
Amiruddin mengungkapkan, dirinya memantau ketat pelaksanaan mulai dari pembentukan panitia, mengawal langsung kafilah dalam perjalanan hingga memantau kondisi para kafilah di Simeulue.
“Terima kasih kepada para kafilah, pembina, pendamping, Dinas Syariat Islam dan jajaran telah berbuat yang terbaik, mulai awal pembentukan tim, pembinaan dan pengawalan,” katanya.
“Saya sangat terharu, saya melihat langsung di sana perjuangan yang dilakukan kafilah kita. Mulai berangkat via darat dan dilanjutkan dengan penyeberangan merupakan perjalanan yang melelahkan. Tapi itu semua tidak menyurutkan semangat untuk meraih yang terbaik mengharumkan nama Banda Aceh,” tambahnya.
Lanjutnya, berkat keseriusan, keikhlasan dan motivasi yang tinggi Banda Aceh meraih hasil terbaik.
“Alhamdulillah hasilnya membanggakan masyarakat Banda Aceh. Kita harus mengetahui, 23 tahun lalu Banda Aceh juara umum dan hari ini piala bergilir ini kembali diraih oleh kafilah kita,”
Amiruddin pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Forkopimda yang terus mendukung kafilah.
“Terima kasih juga kepada masyarakat yang terus mendukung. Dan keberhasilan ini kita persembahkan kepada masyarakat Banda Aceh tentunya. Para kafilah ini merupakan generasi Qurani, dan menjadi contoh teladan bagi masyarakat, karena mereka mampu memahami pedoman umat Islam, yaitu Al Qur’an,” pungkasnya. (*)