Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ajang kompetisi pelajar bertajuk Gathering Excellence and Noble Students of Aceh (GENSA) untuk pertama kalinya digelar oleh SMP Negeri 1 Banda Aceh. Ajang ini jadi jalan emas bagi siswa-siswi berprestasi untuk bisa masuk ke sekolah favorit tanpa tes.
Kompetisi yang berlangsung 14-17 April 2025 ini diikuti sekitar 500 siswa dari sekolah-sekolah tingkat SD/MI dan SMP/MTsN sederajat di Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Para juara 1 akan mendapatkan golden ticket langsung masuk ke SMPN 1 Banda Aceh tanpa seleksi. Ini jadi salah satu cara kami menjaring bibit unggul,” ujar Kepala SMPN 1 Banda Aceh, Rima Afriani, Jumat (11/4/2025).
Ada 11 cabang lomba yang dipertandingkan, mulai dari olimpiade Matematika, IPA, IPS, lomba seni seperti tari kreasi, puisi, nyanyi solo, storytelling, hingga cabang olahraga futsal dan bulu tangkis. Di bidang keagamaan, peserta berkompetisi dalam tilawah Al-Qur’an.
Menariknya, dua cabang olahraga yakni futsal dan bulu tangkis digelar lebih awal karena memakan waktu pertandingan yang cukup panjang. Semua lomba dinilai oleh juri eksternal dari lembaga profesional.
“Animo peserta luar biasa. Banyak lomba digelar beregu, jadi jumlah peserta bisa mencapai 500 orang. Ini jadi indikasi bahwa masyarakat antusias terhadap pengembangan potensi anak-anak mereka,” jelas Rima.
Tak cuma soal prestasi, ajang GENSA juga jadi ruang temu bakat di luar akademik. “Tidak semua anak jago pelajaran, tapi bisa saja mereka hebat di seni atau olahraga. Jadi perlu diberi panggung yang adil,” tambahnya.
Selain lomba, GENSA juga menggandeng pelaku UMKM lokal dengan menggelar bazar kuliner di lingkungan sekolah. “Banyak pihak terlibat, mulai dari pemerintah, swasta, BUMN, hingga komunitas lokal,” katanya.
Sekolah dengan perolehan juara terbanyak akan mendapatkan Piala Bergilir Wali Kota Banda Aceh. Selain trofi dan uang pembinaan, para pemenang juga berkesempatan membawa nama sekolah dan daerah ke level lebih tinggi.
“Harapannya, anak-anak ini tak hanya diapresiasi saat lomba saja, tapi juga dibina terus agar jadi aset berharga bagi Banda Aceh dan Aceh ke depan,” pungkas Rima. (*)