Banda Aceh (Waspada Aceh) — Empat rekomendasi strategis dirumuskan dalam workshop “Komunikasi Strategis untuk Peningkatan Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi” yang digelar oleh Koalisi ASPIRASI Aceh dan SETARA Institute pada 16–17 November 2024.
Rizkika Lhena Darwin mewakili Koalisi Aspirasi Aceh mengatakan, rekomendasi ini ditujukan untuk memperkuat perlindungan dan pemenuhan hak kelompok rentan di Aceh, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan minoritas lainnya.
Berikut empat rekomendasi yang dihasilkan:
1. Aksesibilitas dalam Pilkada 2024
Pemerintah diminta menyediakan fasilitas yang inklusif bagi penyandang disabilitas dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Hal ini mencakup infrastruktur yang ramah disabilitas dan layanan yang memastikan partisipasi penuh mereka.
2. Kesetaraan Gender
Mendorong pemerintah untuk memberikan ruang lebih besar bagi perempuan dalam mengambil peran strategis di masyarakat, mulai dari tingkat gampong hingga provinsi.
3. Pengesahan Qanun Pemenuhan Hak Disabilitas
Percepatan pengesahan qanun yang mengatur hak penyandang disabilitas menjadi prioritas, mencakup pendidikan inklusi, fasilitas publik yang aksesibel, dan pelatihan yang mendukung karier mereka.
4. Keterlibatan Langsung Kelompok Rentan dalam Pembangunan
Pemerintah diharapkan memastikan kelompok rentan terlibat langsung dalam proses pembangunan dan penyusunan regulasi di daerah.
Rizkika juga mengatakan belum optimalnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak kelompok rentan di Aceh masih menjadi existing issue yang perlu untuk terus diadvokasikan.
Selama ini, ruang yang menjembatani aspirasi kelompok rentan kepada negara dinilai masih sempit dan terbatas sehingga aspirasi kebutuhan kelompok rentan belum tersalurkan dengan baik.
Sehingga, rekomendasi ini tidak hanya menjadi hasil diskusi tetapi juga akan diadvokasikan langsung dalam duek pike pada 21 November 2024. Duek pike merupakan forum pertemuan antara kelompok rentan dan calon gubernur Aceh.
“Duek pike ini menjadi penting untuk mempertemukan para calon kepala daerah dengan publik, khususnya perwakilan kelompok rentan,” ujar Rizkika Lhena Darwin, perwakilan Koalisi ASPIRASI Aceh, Minggu (17/11/2024).
Menguatkan Suara Kelompok Rentan
Selain menghasilkan empat rekomendasi, workshop ini juga melibatkan kelompok disabilitas secara aktif dalam setiap sesi. Para peserta diajarkan keterampilan membuat konten kampanye digital dan menyusun kertas kebijakan untuk advokasi yang lebih efektif.
“Dengan workshop ini, kami ingin memastikan aspirasi kelompok rentan bukan hanya diperbincangkan, tetapi benar-benar diintegrasikan dalam kebijakan dan pembangunan daerah,” kata Rizkika.
Workshop ini menjadi langkah strategis untuk memastikan isu kelompok rentan di Aceh mendapatkan perhatian nyata, terutama menjelang Pilkada 2024. (*)