Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pengurus Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Provinsi Aceh akan menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) ke 12 periode 2022-2026.
Ketua Pelaksana Musprov Gabsi Aceh, Azhar Budiman mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan agenda kegiatan Musyawarah Provinsi Gabsi Aceh yang rencananya akan digelar pada 28 Mei 2022. Lokasi Musprov rencananya digelar di PT Arun Lhokseumawe.
Azhar juga mengatakan, usai kegiatan Musprov, pihaknya juga akan menggelar open bridge se Sumatra, pada 28 – 29 Mei 2022.
Lanjut Azhar, Musyawarah Provinsi (Musprov)
adalah agenda organisasi yang wajib dijalankan dan merupakan momentum evaluasi serta pergantian kepengurusan.
Salah satu agendanya yakni memilih Ketua Umum Pengprov Gabsi Aceh untuk memimpin roda organisasi sampai 4 tahun kedepan.
“Penerimaan pendaftaran calon ketua dibuka awal Mei ini pada minggu pertama. Teknis pemilihan jika lebih dari satu kita akan melakukan pemilihan suara (voting). Kalau hanya satu orang maka langsung dengan pemilihan secara aklamasi ,” tutur Azhar dalam acara berbuka puasa bersama pengurus Gabsi Aceh di Wong Solo, Setui Banda Aceh. Kamis (28/4/2022).
Dalam Musprov tersebut juga disampaikan laporan untuk kegiatan yang sudah dilakukan pada periode sebelumnya. Musprov juga membahas rencana atau program kegiatan yang akan dilakukan.
Sementara itu Ketua Gabsi Aceh Prof. Syahrul
mengatakan, pengurus Cabang Gabsi Aceh ada di 12 kabupaten/kota ,yakni Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Gayo Lues, Pidie, Aceh Besar, Sabang, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam, Simeulue dan Bireuen. Saat ini pengurus Gabsi Aceh berjumlah 36 orang.
Mengenai kandidat yang akan bersaing menggantikan kepemimpinannya sebagai Ketua Gabsi Aceh, pihaknya mengaku masih dalam penjajakan. Dia tetap berharap agar ketua yang terpilih memiliki komitmen dalam mengembangkan cabang olahraga tersebut.
Dia juga menyebutkan, nama calon yang muncul salah satunya Sekretaris Umum Gabsi Aceh, Said Zulhasri yang mendapat beberapa surat dukungan dari kabupaten/kota.
“Pemilihan kita secara demokrasi. Kalau bisa sosok ketua yang diharapkan dari internal bridge selama ini. Yang dianggap kompeten dan banyak berkecimpung di dunia bridge. Karena bridge ini sedikit berbeda dengan yang lain,i harus punya hubungan baik dengan atletnya. Yang dari luar saya belum dengar nama-nama yang muncul,” ungkapnya.
“Dalam pengembangan olahraga bridge Aceh, saya berharap kekurangan yang ada di periode sekarang diperbaiki agar semakin bagus,” tuturnya.
Prof. Syahrul juga menyampaikan Gabsi menjadi tempat bagi para atlet dan pegiat olahraga bridge. Olahraga bridge tidak hanya mengasah otak dan menggiring keaktifan berpikir, melainkan mendorong seseorang berpikir rasional dan terpola.
Kegiatan ini merupakan salah satu cabang olahraga yang diakui oleh dunia yang membutuhkan kejelian dalam melihat peluang maupun penyusunan strategi. Organisasi ini berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Yakin Bisa Dulang EmasÂ
Prof.Syahrul, menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dengan KONI Aceh dan mempersiapkan atlet bridge yang akan berkompetisi pada PON XXI Aceh-Sumut serta PORA Pidie. Pihaknya juga menargetkan agar mendapat medali emas pada kejuaraan PON Aceh Sumut mendatang.
Selama ini, kata Syahrul, sejak April hingga September dilaksaanakan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda).
“Targetnya kita bisa medali emas di PON 2024. Dari sekarang yang penting disiapkan atletnya. Pelatihan yang instens. Kita juga akan mengangkat pelatih nasional yang menjadi salah satu kunci. Atlet yang ada selama ini kita membuat training yang maksimal,” jelasnya.
Dia juga mengatakan agar cabang olahraga bridge di Aceh bisa berkiprah pada ajang nasional.
“Kita berharap kedepannya bisa membuat atlet bridge lebih banyak dan lebih sportif,” tuturnya. (Cut Nauval d)
