Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menyambut libur lebaran Idul Fitri 1442 H, PT Bank Aceh Syariah menjamin pelayanan 307 unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berjalan normal selama 24 jam di seluruh Aceh dan Sumatera Utara.
Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan, Yusnimar, memastikan hal itu dalam keterangan pers yang Waspadaaceh.com terima di Banda Aceh, Selasa (11/05/2021).
“Insya Allah kami pastikan layanan jaringan ATM Bank Aceh Syariah berjalan dengan baik 24 Jam selama libur lebaran. Sehingga kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan tetap dapat terlayani,” ujarnya.
Yusnimar juga menjamin ketersediaan likuiditas di ATM Bank Aceh Syariah, sehingga kebutuhan fisik uang bagi masyarakat tidak terganggu. “Pemantauan terhadap kondisi ATM dilakukan setiap jam oleh tim di masing-masing unit kerja, sehingga ketersedian fisik kas dan kinerja ATM dapat dilakukan secara simultan,” ujarnya. Dia menjamin, jeda layanan ATM hanya terjadi ketika ATM dalam kondisi in service.
Yusnimar menambahkan, saat ini Bank Aceh memiliki 307 unit ATM yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Aceh dan Kota Medan, Sumatera Utara. Jumlah tersebut, lanjutnya, akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan masyarakat dalam transaksi keuangan.
“Bank Aceh menjamin kemudahan transaksi keuangan melalui ATM bagi seluruh nasabah Bank Aceh,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini proses penarikan dana tunai maupun transfer bagi nasabah Bank Aceh Syariah sama sekali tidak mengalami kendala. Karena itu, ia mengajak masyarakat terus membuka dan menggunakan produk keuangan Bank Aceh Syariah.
Layanan Electronic Channel
Dalam rangka memudahkan aktivitas layanan transaksi perbankan, Yusnimar juga mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan layanan e-channel Bank Aceh Syariah, yaitu mobile banking Bank Aceh Syariah (Action), dan Kartu Debit. Jumlah pengguna kedua fitur dan produk itu, dikatakannya terus mengalami pertumbuhan.
“Saat ini kami terus mengembangkan sejumlah fitur layanan digital, sehingga aksesibilitas dan fleksibilitasnya dapat menjangkau kepada masyarakat yang lebih luas, baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Pengembangan fitur layanan digital, dikatakan Yusnimar, merupakan bagian dari transformasi bisnis Bank Aceh Syariah.
“Tentunya kami memiliki tanggung jawab yang besar untuk ikut menyukseskan implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di tengah perkembangan layaan digital seperti saat ini,” ujarnya. (b01)