Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Aceh membantah kabar temuan mayat hingga satu truk di Aceh Tamiang yang beredar luas di media sosial.
Sekda Aceh, M. Nasir, menegaskan bahwa informasi tersebut belum terverifikasi dan meminta masyarakat serta media tidak menyebarkan kabar yang belum jelas sumbernya.
“Itu berita yang belum teridentifikasi. Kita harus menenangkan masyarakat,” kata Nasir di Banda Aceh, Kamis (4/12/2025).
Nasir menekankan pentingnya berpegang pada data resmi agar tidak menimbulkan kepanikan, terutama di tengah penanganan bencana besar yang masih berlangsung.
Ia menyebut hingga saat ini pemerintah tidak menerima laporan mengenai penemuan jenazah dalam jumlah besar sebagaimana yang beredar.
Ia menjelaskan bahwa laporan dari Wakil Menteri Sosial yang berada di Aceh Tamiang menunjukkan situasi di kawasan kota relatif terkendali. Sejumlah temuan mayat memang ada, namun semuanya sudah dievakuasi dan terus diperbarui datanya.
“Jumlah pastinya belum bisa kita sampaikan karena kita terus meng-update di sini. Data kita untuk seluruh Aceh saat ini ada 305 korban meninggal dunia. Jadi kalau ada kabar jumlahnya besar sekali tentu tidak mungkin, karena semua itu terhitung dan terukur,” ujarnya.
Terkait logistik, Nasir menyebut kondisi Aceh Tamiang kini membaik setelah bantuan dari Kementerian Sosial menembus wilayah tersebut melalui jalur darat dari Sumatera Utara.
Sebelumnya, daerah itu sempat berada dalam kondisi “SOS” karena terisolasi.
“Alhamdulillah sudah masuk, sudah relatif aman untuk logistiknya,” ujarnya.
Pemerintah Aceh juga menyiapkan pengiriman tambahan menggunakan kapal dari Aceh Utara untuk memperkuat pasokan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
Sejumlah wilayah lain seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan beberapa kecamatan di Aceh Utara juga masih memerlukan dukungan tambahan.
“Kita koordinasi terus dengan posko kabupaten/kota agar pendataan diperbarui, supaya logistik yang kita kirim bisa langsung didistribusikan,” katanya.
Berdasarkan data Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh per pukul 19.37 WIB, tercatat 305 orang meninggal dunia, 191 hilang, 1.435 luka ringan, dan 403 luka berat. Bencana ini berdampak pada 18 kabupaten/kota, 229 kecamatan, dan 3.310 gampong, dengan total 1.599.740 jiwa terdampak. Sebanyak 688.775 jiwa masih mengungsi di 898 titik.
Kerusakan fasilitas publik juga meluas, meliputi 138 kantor, 51 tempat ibadah, 201 sekolah, empat pesantren, serta 204 fasilitas kesehatan.
Infrastruktur turut terdampak dengan 302 titik jalan dan 152 jembatan rusak.
Sementara itu, sebanyak 78.076 rumah, ribuan hektare lahan pertanian, serta ratusan ternak juga dilaporkan rusak dan hilang. (*)



