Rabu, Maret 19, 2025
spot_img
BerandaAcehISNU Aceh Konsolidasi, Ingatkan Peran Intelektual dalam Pembangunan

ISNU Aceh Konsolidasi, Ingatkan Peran Intelektual dalam Pembangunan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Aceh menggelar konsolidasi organisasi sekaligus buka puasa bersama di Gedung Landmark BSI Aceh, Rabu (12/3/2025).

Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menegaskan peran strategis intelektual Muslim dalam menghadapi tantangan zaman.

Dalam kesempatan itu, ISNU Aceh juga menunjukkan kepedulian sosial dengan menyalurkan santunan bagi 50 anak yatim serta mewakafkan Al-Qur’an untuk pengurus cabang di daerah perbatasan Aceh, seperti Simeulue, Aceh Singkil, dan Subulussalam.

Wakil Ketua Dewan Penasehat ISNU Aceh, Prof Dr Mujiburrahman, mengatakan ISNU harus berperan aktif dalam membangun bangsa, terutama dengan memperkuat tiga pilar utama peradaban: keluarga, pendidikan, dan keteladanan tokoh.

“Bangunan fisik bisa dibangun kembali, tetapi jika moral, spiritual, dan karakter suatu bangsa telah hancur, kebangkitan akan jauh lebih sulit,” ujar Mujiburrahman yang juga Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Menurutnya, ancaman terhadap peradaban bisa datang dari berbagai arah, termasuk melemahnya peran ibu dalam keluarga, berkurangnya penghargaan terhadap guru, serta tokoh agama yang terjebak dalam politik praktis.

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, yang hadir mewakili Wakil Gubernur Aceh, mengatakan ISNU harus terus bersinergi dengan pemerintah dalam mendorong program pendidikan, pemberdayaan ekonomi umat, serta kebijakan yang berorientasi pada keadilan sosial.

“ISNU bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dengan menghadirkan kajian-kajian berbasis akademik yang bisa dijadikan rujukan dalam pengambilan kebijakan,” kata Zahrol.

Hal senada disampaikan Ketua PWNU Aceh, Tgk H Faisal Ali, yang menegaskan bahwa ISNU harus mengambil peran sebagai garda intelektual dalam merespons berbagai isu strategis, termasuk ekonomi syariah.

“ISNU harus tampil dengan pendekatan akademik dan kajian mendalam, agar kebijakan yang lahir bisa lebih berbasis data dan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

1Selain memperkuat jaringan organisasi, ISNU Aceh juga menunjukkan komitmen sosialnya. Wakil Ketua PW ISNU Aceh, Dr Muhammad Amin, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat solidaritas dan kepedulian terhadap masyarakat.

“Kami ingin ISNU tidak hanya hadir sebagai forum intelektual, tetapi juga nyata dalam aksi sosial,” kata Muhammad Amin.

Sebagai bentuk kepedulian, ISNU Aceh menyerahkan santunan kepada 50 anak yatim serta mewakafkan Al-Qur’an untuk cabang ISNU di daerah perbatasan. ISNU juga meluncurkan kaos resmi organisasi sebagai simbol penguatan identitas kelembagaan.

Dengan agenda yang mengusung nilai intelektual dan sosial, ISNU Aceh menegaskan perannya sebagai wadah bagi kaum akademisi yang tidak hanya berpikir, tetapi juga bertindak nyata bagi masyarakat. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER