Laga Indonesia versus Jepang di SUBK paling dinantikan. Masyarakat sudah tentu berharap Garuda bisa memenangkan laga yang krusial meretas jalan ke Piala Dunia 2026.
Catatan: Sudirman Mansyur
Saat ini Jepang memang dikenal suatu tim kuat sepakbola di Asia dan telah sering lolos ke piala dunia.
Namun dalam sejarah, Indonesia pernah menang besar dengan skor 7 – 0 atas tim Negeri Sakura tersebut pada turnamen Piala Merdeka di Stadion Perak, Ipoh, Malaysia, 11 Agustus 1968.
Piala Merdeka sendiri merupakan suatu turnamen paling bergengsi saat itu di Asia Tenggara, sehingga kemenangan tim nasional (Timnas) Indonesia menjadi kemenangan besar dalam sejarah sepakbola Indonesia atas Jepang, hingga saat ini.
Tujuh gol kemenangan Indonesia atas Jepang saat itu yang sudah maju sepakbolanya, diciptakan Jacob Sihasale (2 gol), Sutjipto Suntoro (3), Abdul Kadir dan Surya Lesmana masing-masing satu gol.
Memang dalam 16 kali pertemuan, Indonesia masih kalah, yakni menang lima kali, Jepang menang sembilan kali dan dua pertandingan berakhir imbang 0 – 0.
Paling tidak kemenangan besar 7 – 0 dan Indonesia unggul 5 – 3 pada pertemuan pertama dengan Jepang di Asian Games 1954, bisa menjadi inspirasi bagi Timnas Indonesia memenangkan laga dengan Jepang pada lanjutan ronde ketiga Grup C prakualifikasi Piala Dunia 2026, di Stadion Utama Bung Karno (SUBK), Jumat (15/11/2024).
Inspirasi itu menunjukkan Indonesia bisa menang atas Jepang. Ini menguatkan mental, semangat dan kepercayaan Garuda tampil maksimal untuk bisa menang atas tim Samurai Biru yang dikenal tangguh saat ini.
Dengan materi pemain yang mumpuni karena bermain di liga-liga berkelas di Eropa, menjadikan Jepang tim paling solid dan berkualitas.
Pemain Jepang bertebar bermain di klub -klub ternama di Liga Eropa seperti di baris belakang ada Shogo Taniguchi yang bermain di Sint Truiden, Ko Itakura (Borussia Monchengladbach) dan Koki Machida (Union SG)
Di tengah ada Wataru Endo (Liverpool) dan Daichi Kamada (Crystal Palace) dan di depan Kyogo Furuhashi bermain di Celtic, Koki Ogawa (NEC Nijmegen) dan Daizen Maeda (Celtic).
Nah, wajar saja Jepang merupakan tim terbaik di Asia dan menempati peringkat ke-15 dunia dalam ranking FIFA terbaru. Sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-130 dunia.
Bahkan, saat ini Jepang jadi pemuncak klasemen grup C dengan nilai 10 poin. Samurai Biru unggul jauh Australia (5), Arab Saudi (5), Bahrain (5), Indonesia (3), dan China 3 poin.
Begitupun, skuad Garuda berada di peringkat kelima dengan tiga poin. Tim besutan Shin Tae Yong tiga kali bermain imbang dan satu kali menelan kekalahan, telah menunjukkan trend elegan selama ini untuk menaklukkan Jepang.
Dengan naturalisasi pemain yang berkiprah pada klub -klub mumpuni di Eropa, Timnas Indonesia terus mempertebal barisan belakang, menguatkan barisan tengah dan mempertajam barisan depan.
Ada penjaga gawang yang piawai dan cekatan, Maarten Paes yang bermain di FC Dallas. Di barisan belakang ada Jay Idzes Venezia FC, Kevin Diks (FC Copenhagen) yang baru bergabung. Justin Hubner Wolves U-21, Calvin Verdonk (NEC Nijmegen).
Ada Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri (Persija Jakarta) yang cukup mumpuni selama berada dibarisan belakang Tim merah putih ini.
Di tengah ada Thom Haye (Almere City), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City), Ivar Jenner (FC Utrecht). Di depan beraksi Ragnar Oratmangoen (FCV Dender), Marselino Ferdinan (Oxford United), Rafael Struick (Brisbane Roar), Eliano Reijnders (PEC Zwolle).
Laga Indonesia versus Jepang di SUBK paling dinantikan. Masyarakat sudah tentu berharap Garuda bisa memenangkan laga krusial dalam meretas jalan ke Piala Dunia 2026.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang sudah pengalaman menghadapi tim-tim besar di Piala Dunia, tentu sudah meracik taktik dan strategi melawan Jepang.
Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa sebagian besar para pemainnya dalam kondisi yang baik dan siap menghadapi Jepang.
“Seperti yang kita tahu Jepang adalah tim terbaik di Asia dari peringkat FIFA, yang penting percaya diri dari pemain, baik dari segi fisik, dari mana pun, kita tidak akan kalah secara mental dari mereka,” ujar Shin Tae-yong.
Pernah menang dan menang besar, menjadi inspirasi bagi Garuda mengungguli Jepang dari semangat juang, mental, fisik, stamina taktik, tehnik dan strategi bermain, dan memenangkan laga di hadapan publik sendiri.(dari berbagai sumber)
Berikut prediksi formasi dan line-up Indonesia dan Jepang.
Indonesia
Formasi 3-4-3
Kiper: Maarten Paes
Belakang: Kevin Diks, Jay Idzes, Rizky Ridho
Tengah: Sandy Walsh, Thom Haye, Ivar Jenner, Calvin Verdonk. Depan: Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick
Pelatih: Shin Tae-yong
Jepang
Formasi : 3-4-2-1
Zion Suzuki, Ko Itakura, Koki Machida, Yuto Nagamoto, Hidemasa Morita, Wataru Endo, Kaoru Mitoma, Ritsu Doan, Takumino Minamino, Takefusa Kubo, Koki Ogawa
Pelatih: Hajime Moriyasu
Rekor Pertemuan
Asian Games, 1 Mei 1954 : Indonesia – Jepang 5 -3
AFC Asian Cup, 6 Agustus 1967 : Indonesia – Jepang 1 – 2
Piala Merdeka, 11 Agustus 1968 : Indonesia – Jepang 7 – 0
Piala Merdeka, 8 Agustus 1970 : Indonesia – Jepang 3 – 4
Asian Games, 16 Desember 1970 : Indonesia – Jepang 1 – 2
International Friendly, 5 Agustus 1972: Indonesia – Jepang 1 – 0
Piala Merdeka, 7 Agustus 1975: Indonesia – Jepang 1 – 4
Piala Merdeka, 10 Agustus 1976: Indonesia Jepang 0 – 6
Piala Merdeka, 15 Juli 1978: Indonesia – Jepang 2 – 1
Japan Cup, 31 Mei 1979: Indonesia – Jepang 0 – 4
Piala Merdeka, 11 Juli 1979: Indonesia – Jepang 0-0
International Friendly, 24 Februari 1981: Indonesia – Jepang 2 – 0
Piala Merdeka, 14 September 1981: Indonesia – Jepang 0 – 2
FIFA World Cup Qualification, 28 Mei 1989: Indonesia – Jepang 0 – 0
Piala Asia, 24 Januari 2024: Indonesia – Jepang 1 – 3
(*)