Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaAcehInovasi Inspiratif RSUDZA, Raih Top BUMD Awards 2024

Inovasi Inspiratif RSUDZA, Raih Top BUMD Awards 2024

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh sukses menorehkan prestasi pada ajang Top BUMD Awards 2024 sebagai Top BUMD Awards 2024 RSUD Bintang 4.

Penghargaan ini diterima RSUDZA pada acara Puncak Penghargaan TOP BUMD Awards 2024 di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Direktur RSUD dr Zainoel Abidin, dr Isra Firmansyah mendapatkan penghargaan sebagai Top CEO BUMD dan Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah sebagai Top Pembina BUMD 2024.

Prestasi membanggakan ini diraih berkat kinerja positif RSUDZA dari tahun ke tahun dan beragam inovasi yang telah dilakukan, dua diantaranya yakni TAGTO dan PUTROE. TAGTO merupakan program layanan terapi ablasi gondok tanpa operasi dan PUTROE berasal dari bahasa Aceh Pajoh Ubat Tiep Uroe yang berarti minum obat setiap hari bagi penderita TBC, Resisten Obat berupa layanan khusus berbasis aplikasi Whatsapp.

Kedua inovasi ini sukses mencuri perhatian Dewan Juri yang diketuai oleh Prof Dr Djohermansyah Djohan, MA dan telah mendapat apresiasi baik ditingkat daerah maupun nasional.

“Terobosan dan inovasi di bidang layanan pelanggan kami memiliki 22 produk inovasi RSUDZA yang kita ikutkan ke berbagai event baik tingkat regional maupun tingkat nasional,” ungkap Wakil Direktur Pengembangan SDM RSUDZA, dr Arifatul Khorida, saat mengikuti wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2024 secara daring pada, Rabu (13/3/2024).

“Alhamdulillah salah satunya adalah inovasi TAGTO, mendapatkan predikat Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan RB Tahun 2022 dan Inovasi PUTROE mendapatkan Juara 2 Open Innovation Faskes tingkat nasional tahun 2023 yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” lanjut dr Arifa.

Dalam presentasinya berjudul Penguatan Tata Kelola dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan RSUD dr. Zainoel Abidin, dr Arifa mewakili Direktur RSUD dr Zainoel Abidin juga menjelaskan inovasi bisnis yang tidak kalah menarik yakni Ketan Durian (Kendali Kegiatan Dokter Spesialis dalam Bingkai Pelayanan).

Inovasi tersebut, menurut dr Arifa merupakan upaya RSUDZA memberikan layanan terbaik melalui dokter spesialis sehingga semua pasien mendapatkan layanan pengobatan terbaik berdasarkan kebutuhan atau keluhannya.

“Manfaat dari layanan Ketan Durian ini salah satunya sebagai bentuk monitoring dan evaluasi (monev) dari top manajemen untuk kegiatan pelayanan berjalan setiap hari, sebagai monev kegiatan dokter spesialis, serta untuk mengetahui dokter yang bertugas sehingga masyarakat dapat memilih kapan dan dengan siapa masyarakat akan berobat,” imbuhnya.

Kinerja BLUD Terus Tumbuh Ragam inovasi layanan yang dimiliki RSUDZA membawa dampak terhadap peningkatan kinerja bisnis BLUD. Hal ini terbukti dari catatan yang menunjukan peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun. Bahkan peningkatan tersebut melebihi dari target yang ditetapkan.

“Alhamdulillah sejak tahun 2019 hingga 2023 menunjukan capaian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. (Untuk nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) Dari nilai BB menjadi A, dari skor (capaian) 76 menjadi 80,51, pada tahun 2023 RSUDZA merupakan satu-satunya SKPA yang saat ini meraih SAKIP A,” tambah dr Arifa.

Ini mengindikasikan, katanya, bahwa RSUDZA telah mengintegrasikan seluruh sistem perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan di rumah sakit.

Selain itu, menurut dr Arifa Opini WTP yang diraih RSUDZA menunjukkan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

“Adapun kinerja keuangan tahun 2022 dan 2023 dilihat dari dua indikator yaitu CRR dan juga kemandirian. Dari tahun 2022 dan 2023 CRR RSUDZA menunjukan besarnya kemampuan RSUDZA dalam menutup biaya dengan penerimaannya dari retribusi pasien atau dari revenue pelayanan,” papar dr Arifa sambil menampilkan slide capaian kinerja kepada dewan Juri.

“Grafik tersebut menunjukkan capaian CRR RSUDZA melampaui target yang menunjukkan bahwa kemampuan RS dalam menutup biaya adalah baik,” imbuhnya.

Tak hanya itu, kinerja penjualan (layanan pelanggan) RSUDZA menunjukan kinerja positif yang tumbuh signifikan. Pelanggan dari tahun 2022 hingga 2023 Alhamdulillah terus meningkat dengan persentase yang sangat baik lebih dari 100 persen. Dari target 326.000 (pelanggan) di 2022 kita realisasikan menjadi 445.898. Dan tahun 2023 meningkat menjadi 523.572 pasien (pelanggan),” tegasnya.

Tren pendapatan RSUDZA juga menunjukan peningkatan signifikan. Tahun 2022 target sebesar Rp476 miliar terealisasi sebesar Rp647 miliar. Pada tahun 2023 target sebesar Rp549 miliar menjadi (terealisasi) Rp657 miliar. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER