Banda Aceh (Waspada Aceh) – “Pers sangat berperan penting dalam menumbuhkan optimisme masyarakat, juga mendorong persatuan dan mendamaikan bangsa”.
Itulah pesan yang disampaikan Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra saat berbicara di depan para pimpinan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Kamis, 21 Juli 2022. Almarhum ketika itu berbicara langsung di depan pengurus SMSI dari seluruh Indonesia itu.
Menurutnya, media massa tentu perlu merujuk pada Pancasila dalam menyebarkan informasi, khususnya pada sila ke 2 yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
Saat ini, media online media siber banyak bermunculan, sebagian besar yang belum terverifikasi dan badan hukum tidak jelas yang berjualan berita bohong.
Hal ini menjadi tantangan bagi media siber ke depan. Untuk itu ia berpesan, bahwa pentingnya literasi media dalam upaya mengurangi potensi informasi yang mengandung perpecahan.
“Apalagi saat menjelang pemilu, pada 2024, pers berperan meningkatkan literasi politik warga pers diharapkan meningkatkan optimisme masyarakat, apalagi dengan adanya perbedaan pilihan politik masyarakat,” sebutnya.
Sang Cendekiawan Muslim Telah Pergi
Kepergian sang professor yang mendadak telah membuat Indonesia dan dunia merasa kehilangan. Ketua Dewan Pers Prof. Azyumardi Azra menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Serdang Selangor, Malaysia, pada Minggu (18/92022) pukul 12.30 WIB..
Baru empat bulan lalu, Prof. Azyumardi Azra dipercaya menjabat Ketua Dewan Pers. Ia sangat bersemangat dalam mengawal independensi pers di Indonesia. Azyumardi kerap menekankan posisi Dewan Pers sebagai mitra kritis pemerintah dan juga masyarakat.
Beberapa isu yang menjadi perhatian yakni peningkatan kapasitas jurnalis, kapasitas intelektual jurnalis sangat menentukan dalam menguasai persoalan. Jaminan kesejahteraan jurnalis, serta independensi media.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menegaskan pers sangat berperan dalam menjaga keutuhan dan kesatuan sosial. Karena itu pers harus menghindari isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.
Prof Azyumardi Azra tdak hanya sebagai tokoh pers, namun juga sebagai intelektual dengan karya akademik dan karya sosialnya. Gagasan dan pemikirannya tentang keindonesiaan banyak tersebar di mana-mana. Beliau sangat produktif menulis, baik dalam bentuk buku, artikel jurnal dan tulisan-tulisan populernya di media massa.
Kepeduliannya terhadap demokrasi dan pers sangat besar, semangat ini yang harus dijaga.(Cut Nauval D)