Sabtu, Oktober 5, 2024
BerandaIni Dia Jadwal untuk Melihat Gerhana Matahari di Aceh

Ini Dia Jadwal untuk Melihat Gerhana Matahari di Aceh

Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Dosen Ilmu Falak di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malikussaleh Lhokseumawe, Tengku Ismail Alfalaki, melalui siaran pers yang dikirim kepada Waspada, Sabtu (20/6/2020), peristiwa gerhana matahari yang akan terjadi, Minggu besok (21/6/2020), dapat disaksikan di seluruh Aceh dengan durasi waktu yang berbeda.

“Tidak semua derah di Indonesia dapat menyaksikan peristiwa langka ini. Fenomena astronomis tersebut terlihat di seluruh Aceh dari awal peristiwa hingga akhir,” kata Tengku Ismail.

Aceh, kata dia, merupakan daratan pertama yang bisa melihat gerhana matahari dalam bentuk parsial. Sebagian masyarakat di 23 kabupaten/kota di Aceh akan melihat peristiwa tersebut dalam waktu yang berbeda.

Menurutnya, dimulai dari Kota Sabang, gerhana terjadi pukul 13.16-15.42 WIB, puncak gerhana pukul 14.34 WIB ditandai dengan 12,6 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kota Banda Aceh, gerhana terjadi pukul 13.17-15.42 WIB, puncak gerhana pukul 14.34 WIB ditandai dengan 12 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.. Kabupaten Aceh Besar, gerhana terjadi pukul 13.18 -15.15.42 WIB, puncak gerhana pukul 14.35 WIB ditandai dengan 11,7 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Berita Terkait: Besok, Gerhana Matahari Dapat Disaksikan di Seluruh Aceh

Kabupaten Aceh Jaya, gerhana terjadi pukul 13.22-15.40 WIB, puncak gerhana pukul 14.36 WIB ditandai dengan 10,4 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kabupaten Pidie, gerhana terjadi pukul 13.23-15.42 WIB, puncak gerhana pukul 14.37 WIB ditandai dengan 11 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kabupaten Simeulue, gerhana terjadi pukul 13.36-15.33 WIB, puncak gerhana pukul 14.38 WIB ditandai dengan 6 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kabupaten Aceh Barat, gerhana terjadi pukul 13.26-15.41 WIB, puncak gerhana pukul 14.38 WIB ditandai dengan 9,9 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kabupaten Pidie Jaya, gerhana terjadi pukul 13.23-15.43 WIB, puncak gerhana pukul 14.38 WIB ditandai dengan 11,4 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kabupaten Nagan Raya, gerhana terjadi pukul 13.29-15.41 WIB, puncak gerhana pukul 14.39 WIB ditandai dengan 9,4 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kabupaten Bireuen, gerhana terjadi pukul 13.24-15.44 WIB, puncak gerhana pukul 14.39 WIB ditandai dengan 11,5 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kabupaten Aceh Tengah, gerhana terjadi pukul 13.28-15.43 WIB, puncak gerhana pukul 14.40 WIB ditandai 10,4 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kabupaten Aceh Barat Daya, gerhana terjadi pukul 13.32-15.41 WIB, puncak gerhana pukul 14.41 WIB ditandai dengan 8,9 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kabupaten Bener Meriah, gerhana terjadi pukul 13.27-15.45 WIB, puncak gerhana pukul 14.41 WIB ditandai dengan 11 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kabupaten Aceh Utara, gerhana terjadi pukul 13.27-15.46 WIB, puncak gerhana terjadi pukul 14.41 WIB ditandai dengan 11,6 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kota Lhokseumawe, gerhana terjadi pukul 13.36-15.46 WIB, puncak gerhana pukul 14.41 WIB ditandai dengan 12 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.Kabupaten Aceh Selatan, gerhana terjadi pukul 13.38-15.40 WIB, puncak gerhana pukul 14.43 WIB ditandai dengan 7,6 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kabupaten Gayo Lues, gerhana terjadi pukul 13.33-15.43 WIB, puncak gerhana pukul 14.42 WIB ditandai dengan 9,4 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Kabupaten Aceh Tenggara, gerhana terjadi pukul 13.37- 15.42 WIB, puncak gerhana pukul 14.44 WIB ditandai dengan 8,2 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.Kabupaten Aceh Timur, gerhana terjadi pukul 13.30-15.46 WIB, puncak gerhana pukul 14.43 WIB ditandai dengan 11,1 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kota Langsa, gerhana terjadi pukul 13.32-15.47 WIB, puncakgerhana pukul 14.45 WIB ditandai dengan 10,9 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.Kota Subulussalam, gerhana terjadi pukul 13.41-15.40 WIB, puncak gerhana pukul 14.45 WIB ditandai dengan 7,1 Persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.Kabupaten Aceh Singkil, gerhana terjadi pukul 13.43-15.38 WIB, puncak gerhana pukul 14.44 WIB ditandai dengan 6,2 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Kabupaten Aceh Taming, Gerhana terjadi pukul 13.34-15.46 WIB, puncak gerhana pukul 14.45 WIB ditandai dengan 10,3 persen piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

“Untuk melaksanakan salat sunat gerhana bisa dilakukan dalam rentang waktu terjadi gerhana di setiap kabupaten atau kota di Aceh dan lebih baik dilakukan saat puncak gerhana terjadi,” terang dosen Ilmu Falak IAIN Malikussaleh itu.

Ismail menambahkan, ada kesulitan untuk melihat puncak maksimum gerhana matahari di Aceh, hanya yang 12 persen dan terjadi disaat matahari masih tinggi. Tentunya menjadi sebuah kesulitan dalam mengamati gerhana ini bila tidak dibekali dengan instrumen yang memadai seperti teleskop yang dilindungi oleh filter matahari, katanya.

“Untuk menutupi kekurangan ini dan memaksimalkan edukasi riligi terhadap gerhana matahari bagi masyarakat Aceh, Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe akan menyediakan siaran langsung yang dapat diakses oleh semua masyarakat untuk melihat proses terjadinya gerhana matahari dari awal sampai akhir.”

“Bila cuaca cerah dan mendukung untuk melihat matahari, live streaming dapat diikuti di laman Facebook Observatorium Malikussaleh IAIN Lhokseumawe mulai pukul 13.36-15.46 Wib,” sebut Tengku Ismail.

Terakhir Tengku Ismail mengatakan, peristiwa langka ini tidak semua daerah di Indonesia dapat menyaksikan dari awal peristiwa hingga akhir. Sebagian besar Jawa Barat dapat menyaksikan peristiwa ini. Sedangkan sebagian kecil Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak dapat menyaksikan kejadian tersebut dikarenakan tidak termasuk dalam jalur gerhana.

“Ada juga wilayah yang bisa menyaksikan saat awal gerhana, namun saat puncak gerhana sampai akhir gerhana tidak bisa disaksikan karena matahari telah tebenam seperti wilayah Papua,” sebut Tengku Ismail Alfalaki. (maimun)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER