Medan–Wali Kota Medan periode 2016-2021, H.Tengku Dzulmi Eldin secara mengejutkan telah menyampaikan tidak akan maju kembali sebagai calon wali kota pada Pilkada Medan 2020.
Keputusan tersebut disampaikan ayah tiga anak ini di sela-sela menghadiri acara di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (3/8/2019). Pernyataannya itu mengagetkan publik sekaligus memberikan sinyal bahwa kaum muda bisa maju menggantikan posisinya.
Dzulmi Eldin merupakan Wali Kota Medan yang berlatar-belakang birokrat sejati. Sebelum menjadi wali kota, posisi Eldin adalah Plt Wali Kota Medan, menggantikan rekan sejawatnya Rahudman Harahap yang tersandung kasus korupsi.
Sebelumnya juga dia adalah Sekda Kota Medan dan saat pensiun PNS mengemban golongan PNS tertinggi yakni IV/E. Di Pilkada 2010, Dzulmi Eldin berpasangan dengan Rahudman Harahap dan berhasil menang.
Di tengah jalan, Rahudman harus melepas jabatannya karena persoalan hukum. Dia dipenjara karena kasus korupsi, kemudian Eldin ditunjuk menggantikan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) dan selanjutnya dilantik sebagai wali kota defenitif.
Di Pilkada 2015, Dzulmi Eldin berpasangan dengan Akhyar Nasution, kader PDIP dan berhasil menang. Namun, kemenangan pasangan calon yang diusung banyak partai ini sungguh ironis. Pasalnya, partisipasi warga cukup rendah, yang ikut mencoblos.
“Saya sudah berketetapan hati untuk tidak (maju pilkada). Cukuplah,” kata Eldin saat menghadiri Festival Pesona Lokal yang digelar Adira Finance, di Lapangan Merdeka, Medan, Sabtu (3/8/2019).
Eldin mendorong para generasi muda untuk maju Pilkada Medan. Tentu dengan harapan Kota Medan bisa jauh lebih baik lagi ke depannya.
“Kita dorong anak-anak muda, generasi muda kita. Harapan kita lebih baik lagi, tentunya kalau yang mau maju, orang-orang yang bisa berbuat lebih dari saya,” paparnya.
Keputusannya untuk tidak ikut dalam kontestasi Pilkada Medan, seiring berjalan waktu akan disampaikan dan dikomunikasikan dengan partai yang mengusungnya di Pilkada 2015.
“Berbuat bisa di mana saja, di tempat lain. Kalau ada yang menginginkan pak Akhyar yang menggantikan, saya menyerahkan ke floor (masyarakat) dan partai,” paparnya.(sulaiman achmad)