Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Aceh menyesalkan sikap Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) yang terus menerus menyebut bahwa pendidikan Aceh lebih buram dari kertas buram.
Sekretaris IGI Provinsi Aceh, Fitriadi, kepada media, Rabu (30/6/2021) menyebutkan, sebenarnya saat ini pendidikan Aceh sudah lebih baik dan patut mendapatkan apresiasi.
“Kita ketahui bahwa pada tahun ini Aceh masuk dalam 10 besar nasional yang lulus melalui jalur SBMPTN. Bahkan secara rasio siswa Aceh mampu menduduki peringkat tiga besar nasional. Prestasi ini semestinya patut diapreasiasi, bukan malah dicemooh dengan pernyataan yang membuat semangat mereka down,” sebutnya.
Fitriadi mengajak semua pihak yang berkompeten untuk bekerjasama dan kompak dalam meningkatkan mutu pendidikan Aceh serta tidak saling menyalahkan.
“Dalam beberapa tahun terakhir Dinas Pendidikan Aceh gencar menyelenggarakan pelatihan bagi guru jenjang SMA, SMK dan SLB se-Aceh. Secara langsung Dinas Pendidikan juga mengajak organisasi profesi guru seperti IGI Provinsi Aceh untuk sama-sama berbuat demi kemajuan pendidikan Aceh,” tuturnya.
Selama masa pandemi COVID-19, lanjutnya, IGI bersama Dinas Pendidikan Aceh tidak diam dan pasrah pada keadaan. Para guru Aceh terus dilatih melalui berbagai program pelatihan.
Dicontohkannya seperti “Meugiwang IGI Aceh” (Meurunoe, Meubagi Wawasan Dalam Jaringan), “Meuseuraya IGI Aceh Utara” (Meurunoe Seuraya Bagi ileume di Alam Maya), “Meugaya IGI Aceh Jaya” (Meurunoe Guru Di Aceh Jaya), “Meusanuet IGI Kota Lhokseumawe” (Meurunoe Seuraya Asah Narasi dan Teknologi),” dan lainnya.
“Pola pelatihan yang IGI laksanakan semuanya berbasis produk. Artinya setiap guru yang menjadi peserta pelatihan yang IGI selenggarakan wajib menyelesaikan produk. Dari data yang kita himpun 95 persen guru mampu menyelesaikan produk tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa telah ada progres yang baik dan patut diapresiasi karena para guru di Aceh sudah semakin berpacu dalam berkarya dan berinovasi untuk pendidikan.
“Pergerakan IGI dan upaya Dinas Pendidikan Aceh yang sudah dilakukan bersama-sama untuk membantu para guru meningkatkan kompetensi sangatlah patut diapresiasi,” ungkapnya.
Pihaknya mengajak semua pihak termasuk Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) untuk sama-sama menunjukkan perannya dalam usaha memajukan pendidikan Aceh.
“Jangan hanya protes dan mengumbar kelemahan para guru dan seakan-akan guru di Aceh itu bukan lulusan dari USK,” pungkas Fitriadi, M.Pd. (Ria)