Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaIDI dan PPNI Aceh: Dokter dan Nakes Antusias Jalani Vaksinasi

IDI dan PPNI Aceh: Dokter dan Nakes Antusias Jalani Vaksinasi

Banda Aceh (Waspada Aceh) – DPW (Dewan Pengurus Wilayah) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh dan DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Aceh, menyebutkan, jajaran dokter dan tenaga kesehatan (nakes) antusias untuk divaksin.

Ketua IDI Aceh, Dr.dr.Syafrizal Rahman, M.Kes, SpOT, menjawab pertanyaan Waspadaaceh.com, Jumat (29/1/2021), menegaskan bahwa sebagian besar dokter di Aceh bersedia divaksin.

“Saat ini sebagian besar dokter mau divaksin, walaupun masih ada yang menunggu vaksin tertentu. Tapi secara umum, dokter antusias untuk ini. Mengenai nakes lain di luar dokter, lebih tepatnya ditanyakan ke PPNI atau IBI (Ikatan Bidan Indonesia),” tegas dokter spesialis tulang ini.

Sedangkan Ketua DPW PPNI Aceh, Abdurrahman, SKP, MPd kepada Waspadaaceh.com, menjelaskan, vaksin COVID-19 diberikan dua kali dosis untuk setiap orang. Sebelumnya unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Aceh sudah dapat dosis pertama pada, 15 Januari 2021 dan dosis kedua (boster) pada Jumat hari ini (29/1/2021).

“Terkait pernyataan gubernur, memang kebijakan pemerintah prioritas pertama yang mendapat vaksin adalah tenaga kesehatan, diantaranya dokter, perawat, bidan dan lainnya. Karena tenaga kesehatan garda terdepan dalam penanganan COVID-19,” kata Abdurrahman menanggapi pernyataan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kepada nakes untuk tidak menolak vaksin.

Prioritas pemberian vaksin juga mengacu pada nakes yang paling sering terpapar virus COVID-19. Tujuannya untuk meningkatkan imun dan melindungi dirinya, pasien, sejawatnya, keluarga dan masyarakat. Maka, kata dia, wajar Gubernur Aceh menyampaikan agar tenaga kesehatan tidak menolak vaksin.

“Terkait tenaga kesehatan, apakah masih menolak divaksin, saya belum ada data siapa saja yang menolak. Karena itu saya mewakili organisasi profesi PPNI, mewakili menjadi yang pertama divaksin agar menjadi contoh, bahwa vaksin itu aman dan juga sudah ada fatwa halal dari MUI. Kita berharap juga semua tenaga kesehatan khususnya perawat di Aceh tidak ragu-ragu untuk divaksin,” ujarnya.

Berita terkait: Terima Suntikan Dosis ke-2, Gubenur Aceh: Tenaga Kesehatan Diminta Tak Menolak Vaksin

Abdurrahman menjelaskan jika ada tenaga kesehatan yang menolak divaksin alasannya mungkin sangat individu. Selain tidak lolos screening mungkin juga ada informasi yang sumbernya tidak jelas.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Jumat (29/1/2021).

Gubernur divaksin dosis kedua bersama dengan jajaran Forkopimda Aceh, yaitu Pangdam Iskandar Muda, Wakapolda Aceh, Sekda Aceh, Anggota DPRA, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan sejumlah pejabat SKPA lainnya.

Usai menerima suntikan dosis kedua vaksin COVID-19, gubernur mengaku, dia merasa baik-baik saja. Bahkan dia juga tidak merasakan efek negatif apapun sejak menerima suntikan dosis pertama pekan lalu.

Begitupun para pejabat lain yang ikut disuntik pada pekan lalu, kata gubernur, juga sama sekali tidak merasakan efek buruk. Untuk itu Gubernur Aceh berharap masyarakat tidak termakan informasi yang keliru terkait dampak pasca vaksin.

“Kami yang sudah divaksin ini tidak ada efek sama sekali. Kalau ada berita-berita miring soal vaksinasi ini langsung dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan, ke IDI, bahwa informasi yang benar itu seperti apa,” ujar Gubernur Nova. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER