Rabu, Agustus 6, 2025
spot_img
BerandaOpiniICAIOS Akan Gelar Konferensi Internasional Bahas Masa Depan Pembangunan Pasca-Konflik

ICAIOS Akan Gelar Konferensi Internasional Bahas Masa Depan Pembangunan Pasca-Konflik

“Perdamaian tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat sipil dan akademisi”

Menyambut dua dekade perdamaian Aceh, International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) akan menggelar Konferensi Internasional ke-10 atau ICAIOS‑X pada 15-16 Agustus 2025 mendatang di BSI Landmark, Banda Aceh.

Tahun ini, Universitas Malikussaleh bertindak sebagai tuan rumah kegiatan yang mengangkat tema “Post-Conflict Development in Asia: Reflections, Resilience, and Future Pathways”.

Tema tersebut menyoroti pentingnya refleksi atas capaian damai di Aceh dan kawasan Asia, serta merumuskan langkah strategis pembangunan pasca-konflik ke depan.

Direktur Eksekutif ICAIOS, Dr. Reza Idria, mengatakan, Rabu (6/8/2025), pelibatan semua elemen masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan damai.

“Perdamaian tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat sipil dan akademisi. Melalui ICAIOS-X, kami berupaya menjembatani refleksi, pengetahuan, dan partisipasi publik,” ujar Reza kepada wartawan.

Konferensi yang berlangsung rutin sejak 2008 ini merupakan inisiasi tiga universitas besar di Aceh, yakni Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, dan Universitas Malikussaleh, serta didukung oleh Pemerintah Aceh.

Selain forum akademik utama, ICAIOS-X juga menghadirkan sejumlah rangkaian kegiatan pendukung seperti Exhibition 20 Years Peace in Aceh yang berlangsung di Museum Aceh dan LP2M UIN Ar-Raniry, serta pemutaran film dan diskusi di Bioskop Mini Perpustakaan Wilayah Aceh.

Empat tokoh akan hadir sebagai keynote speakers dalam konferensi ini, yaitu:
• Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI,
• Prof. Byron Good (Harvard Medical School),
• Prof. Cut Dewi (Universitas Syiah Kuala),
• Teemu Laakkonen, Chargé d’Affaires Kedutaan Besar Finlandia di Jakarta.

Sejumlah pembicara unggulan juga dijadwalkan hadir, di antaranya:

Prof. Michael Feener (Kyoto University), Prof. Jacques Bertrand (University of Toronto), Patrick Burgess (Asia Justice and Rights), Prof. Yunjeong Joo (Pusan National University), Prof. Arskal Salim (Kemenag RI), Prof. Kamarulzaman Askandar (Universiti Sains Malaysia), dan Prof. Miyaji Naoko (Hitotsubashi University).

Panitia berharap ICAIOS-X menjadi wadah refleksi akademik sekaligus memperluas keterlibatan masyarakat dalam merawat perdamaian Aceh sebagai bagian dari sejarah bersama. (Nisrin)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER