Sabtu, Juli 27, 2024
Google search engine
BerandaNasionalHIV/AIDS Ancaman Serius bagi Aceh

HIV/AIDS Ancaman Serius bagi Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh Sahidal Kastri mengatakan HIV/AIDS merupakan ancaman yang serius di Aceh karena jumlah kasusnya terus meningkat setiap tahunnnya.

“Penyakit mematikan ini merupakan ancaman serius di Aceh, jika muara dari akar permasalahan terjangkitnya virus ini tidak dicari solusinya dan ditangani dengan cepat secara bersama,” kata Sahidal Kastri di Banda Aceh, Rabu (4/12/2019).

Sahidal menyebutkan, penderita HIV/AIDS di Aceh tersebar hampir di 23 kabupaten/kota di Aceh. Untuk itu, BKKBN memiliki peran melalui program pembangunan keluarga dengan substansi program Generasi Berencana (GenRe) dan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).

Baca: Ka BKKBN Aceh: Stunting Bisa Dicegah

Selain melakukan pembinaan kepada remaja dan keluarga yang memiliki remaja di Aceh tentang bahaya virus HIV/AIDS yang bisa terjangkit melalui seks bebas atau pranikah.

“Remaja merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap risiko triad atau tiga masalah pokok kesehatan reproduksi remaja atau KRR, yakni, seksualitas dengan pergaulan seks bebas, HIV/AIDS, dan penyalahgunaan narkoba,” jelas Sahidal.

Menanggapi permasalahan tersebut, BKKBN Aceh berpartisipasi dan ikut serta memperingati Hari AIDS se-dunia di Kota Lhokseumawe, pada 1 Desember 2019.

Baca: BKKBN Aceh Gelar Orientasi Perencanaan Berkeluarga di Simeulue

Maksud dan tujuan BKKBN memperingati, kata Sahidal, untuk memberikan peringatan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa kasus HIV/AIDS di Aceh bak fenomena gunung es.

“Jumlah kasusnya sangat meresahkan, setiap tahun meningkat. Untuk itu, BKKBN yang memiliki program ketahanan keluarga, memiliki peran melalui keluarga dan remaja, agar dapat terhindar dari HIV/AIDS,” kata Sahidal.

Data dari Dinas Kesehatan Aceh, papar Sahidal, menunjukkan dari 2004 hingga Oktober 2019, ada 924 kasus HIV/AIDS dengan 347 orang diantaranya meninggal dunia.

“Jumlah kasus tersebut sangat mengancam kehidupan kita sehari-hari. Data ini tentunya didapat dari pemeriksaan mereka yang terjangkit di tempat yang sudah ditentukan,” kata Sahidal. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER