Tapaktuan (Waspada Aceh) – Harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Selatan mengalami penurunan. Pada November 2018 harga kepala sawit terbilang anjlok, yakni hanya sekitar Rp700 – Rp730/kg.
Demikian disampaikan petani kelapa sawit, Mulyadi, warga Seunebok Punto, Trumon Timur, Aceh Selatan, kepada Waspadaaceh.com, Kamis (29/11/2018). Dia mengatakan dengan harga demikian para petani hanya bisa “gigit jari” alias merugi.
“Kami patani setelah panen gigit jari karena kita mengeluarkan upah setiap kali panen. Dalam satu kilogram kita hanya mengantongi sebesar Rp200 – Rp250,” katanya. Itu belum termasuk untuk biaya perawatan dan transportasi, lanjutnya.
Sekarang, kata Mulyadi, pendapatan hasil perkebunan andalan masyarakat Aceh Selatan tidak sebanding biaya yang dikeluarkan. Biaya perawatan dan pemeliharaan tanaman sawit sangat tinggi untuk menghasilkan TBS yang berkualitas.
“Petani untuk memanen sekarang serba salah dan ada yang terpaksa harus dipanen. Jika tidak dipanen TBS sawit menumpuk dan membesuk. Itu bisa merusak tanaman,” tuturnya.
Mulyadi meminta kepada Gebunur Aceh dan Bupati Aceh Selatan agar memperhatikan dan mencari solusi harga TBS sawit yang semangkin menurun tersebut. (Faisal)