Banda Aceh (Waspada Aceh) – Harga emas di Banda Aceh kembali turun menjadi Rp5.750.000 per mayam, atau setara dengan 3,3 gram emas, per Jumat (25/7/2025).
Penurunan ini mencapai Rp50.000 per mayam dibandingkan empat hari sebelumnya yang masih di angka Rp5.800.000.
Pedagang emas di Pasar Aceh, M. Daffa, mengatakan, tren penurunan harga emas membuat transaksi antara penjual dan pembeli menjadi lebih seimbang.
“Kalau sebelumnya 80 persen masyarakat menjual emas, sekarang sudah imbang, sekitar 50 persen yang jual dan 50 persen yang beli,” kata Daffa kepada Waspadaaceh.com Jumat (25/7/2025).
Ongkos pembuatan emas, menurutnya, masih berada di kisaran Rp100.000 hingga Rp200.000 per mayam, tergantung jenis dan kerumitan barang.
Jual untuk Biaya Rumah dan Pendidikan
Daffa menyebutkan, sebagian besar masyarakat yang menjual emas saat ini karena alasan kebutuhan mendesak, seperti membangun rumah, biaya pendidikan, membeli kendaraan, atau modal usaha. Sementara yang membeli emas, umumnya untuk berinvestasi, mahar, atau karena sedang memiliki rezeki lebih.
“Hari ini ada yang beli untuk berhias, ada juga yang niat menabung emas. Tapi yang jual juga banyak, apalagi menjelang masuk sekolah kemarin,” jelasnya.
Meski saat ini harga emas turun, Daffa memperkirakan ke depan harga emas akan kembali naik, dipicu oleh dinamika kebijakan global, termasuk kebijakan suku bunga luar negeri yang menurutnya cukup berpengaruh terhadap pasar emas.
“Melihat situasi saat ini, saya perkirakan harga emas akan naik lagi. Jadi kalau ada rezeki, bagusnya beli emas sekarang,” imbau Daffa. (*)