Banda Aceh (Waspada Aceh) – Tradisi Meugang kembali menghidupkan denyut pasar-pasar di Banda Aceh, sehari menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Meski harga daging sapi melonjak hingga Rp170.000 per kilogram, warga tetap berbondong-bondong membeli daging untuk menyambut hari besar ini.
Pantauan waspadaaceh.com, Kamis (5/6/2025), harga daging sapi di Pasar Ulee Kareng berada di kisaran Rp 170.000 hingga Rp 180.000 per kilogram. Harga ini naik sekitar Rp 20.000 hingga Rp 30.000 dibandingkan hari-hari biasa. Lonjakan harga daging sudah menjadi fenomena tahunan setiap kali memasuki masa Meugang.
“Kalau Meugang begini, pemotongan sapi memang lebih banyak. Tapi permintaan juga tinggi, jadi harga ikut naik. Sudah biasa,” ujar Rahmat, salah satu pedagang daging di Pasar Ulee Kareng.
Suasana khas Meugang terlihat dari banyaknya lapak daging musiman yang berjajar rapat di sepanjang jalan sekitar Pasar Ulee Kareng dan Beurawe. Penjual menggunakan meja kayu, tenda terpal untuk memajang potongan daging segar.
Warga silih berganti datang, memilih bagian daging yang diinginkan, dari daging has hingga jeroan, untuk kemudian dibawa pulang dan dimasak bersama keluarga.
Di kawasan Beurawe, keramaian tampak tak surut hingga sore hari. Daging dijual dengan harga serupa, bahkan di beberapa titik mencapai Rp 180.000 per kilogram. Meski harga naik, antusiasme pembeli tetap tinggi.
Ratna (42), warga yang ditemui sedang berbelanja di Beurawe, menyebut bahwa Meugang sudah menjadi bagian dari budaya dan tak bisa dilewatkan.
“Setiap Meugang, kami pasti beli daging walau mahal. Ini tradisi. Bisa makan daging bareng keluarga, itu yang penting,” katanya.
Tradisi Meugang yang berlangsung satu hingga dua hari sebelum hari raya besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha, telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Aceh. Bukan sekadar soal makanan, Meugang juga menjadi simbol ikatan sosial, kebersamaan, dan bentuk kepedulian, di mana sebagian warga juga membagikan daging kepada tetangga dan keluarga yang membutuhkan.
Sajian Khas Meugang: Kuah Beulangong dan Daging Tumis
Tak hanya membeli, warga juga telah menyiapkan berbagai menu khas Meugang yang akan disantap bersama keluarga. Salah satu hidangan yang nyaris tak pernah absen adalah kuah beulangong, masakan berkuah pekat dengan rempah khas Aceh, dicampur nangka muda dan potongan besar daging sapi.
Menu lainnya adalah daging tumis Aceh, yang dimasak dengan cabai hijau, bawang, dan sedikit santan. Rasa gurih dan pedas menjadi ciri khasnya. (*)