Banda Aceh (Waspada Aceh) – Akibat harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh anjlok, nelayan terpaksa membuang ikan hasil tangkapannya.
Pengakuan dari salah seorang pedagang Lampulo, Zulkifli, Kamis (2/5/2024), menyebutkan, harga ikan di Banda Aceh mulai anjlok sejak dua bulan terakhir atau tepatnya memasuki bulan puasa.
Zulkifli merincikan, harga ikan di TPI Lampulo saat ini jenis ikan tongkol yang kualitas super dijual Rp14.000 per kilo. Sementara, ikan yang dencis yang kualitas super dijual senilai Rp6.000 per kilo.
Sedangkan, jenis ikan tongkol umang-umang dijual pada kisaran Rp1.000-3.000 per kilo. Meski harganya anjlok, tidak berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah penjualan. Akibatnya, nelayan terpaksa membuang hasil tangkapan.
“Tidak tau mau dibawa kemana lagi. Terpaksa dibuang, karena jangankan suruh beli suruh ambil secara cuma-cuma alias gratis tidak mau masyarakat,” katanya.
Akibat harga murah bahkan tidak laku kata Zulkifli, biaya operasional yang dikeluarkan nelayan saat melaut tidak sebanding dengan hasil penjualan. Biaya yang dibutuhkan saat melaut kata dia mencapai Rp70-80 juta sekali berangkat, namun harga ikan anjlok bahkan tidak laku dijual.
Dia mengakui, jangankan meraih untung dari hasil penjualan ikan, untuk membayar gaji Anak Buah Kapal (ABK) saja tidak cukup.
“Memang tekor toke. Karena untuk gaji ABK saja tidak cukup. Apalagi balik modal,” ketusnya.
Anjloknya harga ikan, kata Zulkifli, pertama dipengaruhi oleh hasil tangkapan yang melimpah. Kedua, karena perputaran ekonomi masyarakat tidak jalan.
Karena itu, dia berharap pemerintah tidak tutup mata terhadap nasib masyarakat Aceh, terutama nasib para nelayan. (*)
