Banda Aceh (Waspada Aceh) – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh Besar melalui Dinas Kesehatan memantau kesiapan proses belajar mengajar (PBM) di Poltekpel Malahayati Aceh, yang nantinya akan diisi 300 Taruna yang berasal dari berbagai pulau di Indonesia, pada 1 Juni 2020.
Eka Nurmala, Kepala Subbag Administrasi Akademik Poltekpel Malahayati Aceh mengatakan, kampus tersebut nantinya akan menerapkan 70% praktek dan 30% teori. Proses belajar mengajar (PMB) harus dilaksanakan seperti biasa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, meski dengan pemondokan akan dimulai pada tanggal 2 Juni 2020.
Kepala Unit Kesehatan, dr. Elly Kartika Faridadalam, memaparkan bahwa nantinya mereka menggunakan beberapa tahapan. Pertama; kembali ke asrama tapi harus mengantongi surat lolos rapid test, baik mereka yang berasal dari Aceh maupun dari luar Aceh. Selanjutnya mereka akan dijemput di bandara maupun terminal.
Elly juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan sebanyak tiga cluster. Pertama mereka yang berasal dari Aceh, kedua mereka yang berasal dari luar Aceh dan cluster ketiga mereka berasal dari Aceh maupun luar Aceh yang memiliki gejala seperti gangguan pernapasan, batuk, dan gejala lainnya.
“Selain itu kita tetap melakukan protokol kesehatan seperti tetap melakukan cek suhu, menggunakan masker maupun tetap melaksanakan physical distancing dalam setiap aktifitas, mandi, makan mau pun tidur selama empat belas hari kedepan,” ujarnya.
Anita, SKM, M.Kes Kadis Kesehatan Aceh Besar yang juga Wakil Ketua Operasional Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Aceh Besar mengatakan, saat ini mereka telah melihat kesiapan PBM di Poltekpel Malahayati Aceh, dari ruang belajar, tempat istrahat maupun tempat umum lainnya di ruang lingkup kampus. (Ria)