Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ilillahi wainnailaihi rajiun. Masyarakat Aceh berduka, setelah salah seorang dokter, yakni dr Imai Indra, Sp.An, meninggal dunia akibat terjangkit COVID-19.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya dr Imai. “Semoga almarhum diampuni segala dosa dan khusnul khatimah serta keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapinya,” kata Nova dalam keterangannya di Banda Aceh, Rabu (2/9/2020).
Dokter Imai merupakan salah satu tenaga medis yang gugur dalam perjuangan mengobati pasien COVID-19 di Aceh. Almarhum menjadi dokter pertama di Aceh yang meninggal dunia. Dia meninggal di ruang rawat Pinere Rumah Sakit Zainoel Abidin, Rabu pagi tadi.
Berita Terkait: Meninggalnya dr Imai, Forbes DPR/DPD RI Minta Dokter Dapat Perlindungan Maksimal
Meninggalnya dr. Imai meninggalkan duka yang sangat mendalam di kalangan tenaga dan petugas medis. Jenazahnya bahkan dishalatkan bersama oleh para dokter dan petugas rumah sakit di lapangan parkir rumah sakit terbesar di Aceh itu.
Sementara itu Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan dokter Imai merupakan salah satu putra terbaik yang telah mengabdikan dirinya untuk mengobati masyarakat Aceh. Atas jasa dokter Spesialis Anesthasia ini, pemerintah dan seluruh masyarakat Aceh menaruh rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Berita Terkait: dr. Imai yang Gugur Terinfeksi COVID-19, Pernah Jadi Dokter Puskesmas di Pidie
Iswanto berharap gugurnya dokter Imai harus menjadi iktibar bagi seluruh masyarakat Aceh untuk senantiasa menjaga diri dan keluarga dari paparan COVID-19. Karena itu, penting untuk selalu mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, rutin mencuci tangan dan selalu menjaga jarak dalam setiap aktifitas.
“Dokter Imai telah menunjukkan pengabdiannya dalam menolong masyarakat Aceh. Covid ini nyata. Tolong patuhi protokol kesehatan, jangan sampai perjuangan dokter Imai sia-sia,” lanjutnya.
Iswanto mengajak seluruh masyarakat Aceh menyampaikan doa atas meninggalnya dr. Imai. Almarhum, kata Iswanto, harus dikenang sebagai pahlawan medis di Aceh. (Ria)