Selasa, April 30, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehGround Breaking Proyek Multiyears, Menjawab Penantian Panjang Warga Simeulue

Ground Breaking Proyek Multiyears, Menjawab Penantian Panjang Warga Simeulue

“Jika sekarang masyarakat Sibigo menuju pusat ibukota Simeulue, membutuhkan waktu 8 hingga 9 jam, maka ke depan waktu tempuhnya dapat dicapai hanya dalam 3 jam saja”

—————

Penantian panjang warga Kabupaten Simeulue kini sudah terjawab. Keluhan mereka tentang kelancaran transportasi bakal teratasi. Pemerintah Aceh segera membangun dan meningkatkan kualitas jalan di kabupaten paling ujung di Provinsi Aceh itu.

Tak cuma itu. Pemerintah Aceh juga bakal membangun irigasi bagi para petani di Simeulue agar sawah-sawah mereka teraliri air secara baik sehingga mendapatkan hasil panen yang melimpah.

Pada Selasa (2/2/2021), Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan beberapa proyek. Dua ruas jalan dan satu proyek irigasi, yang menggunakan skema kontrak multiyears atau tahun jamak di Kabupaten Simeulue.

Dua proyek jalan dan satu irigasi di Simeulue itu adalah peningkatan Jalan Sinabang – Sibigo, peningkatan Jalan Nasreuhe – Lewak – Sibigo dan pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai.

“Dengan ini peningkatan Jalan Sinabang –Sibigo, peningkatan Jalan Nasreuhe – Lewak – Sibigo dan pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai, saya nyatakan dimulai pembangunannya,” kata Gubernur Nova saat melakukan ground breaking.

Gubernur Nova selanjutnya meninjau ruas Jalan Sinabang – Sibigo, di Desa Sefoyan, Simeulue Timur. Gubernur lalu mengoperasikan alat berat grader sebagai tanda dimulainya pembangunan ruas jalan itu.

Jalan Sinabang – Sibigo, memiliki total panjang 105 Km. Kondisi saat ini 87,5 Km sudah teraspal, sedangkan sisanya sepanjang 17,5 Km akan ditingkatkan melalui proyek MYC (multi years contract) ini dengan nilai kontrak Rp76,1 miliar. Pembangunan ini akan dilaksanakan oleh PT. Aceh Lintas Sumatera.

Sementara ruas Jalan Nasreuhe – Lewak – Sibigo memiliki panjang 139 Km, dengan kondisi sudah teraspal sepanjang 59 Km. Sisa yang belum teraspal sepanjang 80 Km, dan akan dilaksanakan pengaspalan dengan proyek MYC ini sepanjang 30 Km dengan nilai kontrak Rp114,6 miliar. Proyek ini akan dilaksanakan oleh PT. Flamboyant Huma Arta. Selanjutnya sepanjang 50 km lagi akan diupayakan dengan sumber anggaran lain termasuk dana DAK.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ketika meninjau ruas Jalan Sinabang – Sibigo, di Desa Sefoyan, Simeulue Timur, dan mengoperasikan alat berat grader sebagai tanda dimulainya pembangunan ruas jalan tersebut. (Foto/Ist)

Sedang pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai Kabupaten Simeulue, dengan nilai kontrak Rp174,2 miliar, akan dilaksanakan oleh PT. Perapen Prima Mandiri.

Gubernur menyampaikan harapannya, dengan selesainya penanganan kedua ruas jalan tersebut, akan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas antara Sinabang – Sibigo dan Nasreuhe – Lewak – Sibigo.

Jika sekarang masyarakat Sibigo menuju pusat ibukota Simeulue, membutuhkan waktu 8 hingga 9 jam, maka ke depan waktu tempuhnya dapat dicapai hanya dalam 3 jam saja.

“Dengan selesainya kedua ruas jalan ini ke depan, insya Allah, kendala akses masyarakat akan teratasi. Dengan demikian, harapan kita bersama, kedua ruas jalan ini nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut,” ujar Gubernur Nova.

Gubernur juga menyebutkan pembangunan jalan itu sudah direncanakan sejak tahun 1988 oleh sejumlah pemimpin di tahun-tahun itu.

“Saya hanya menyelesaikannya saja apa yang sudah dicita-citakan oleh pemimpin sebelumnya,” kata Nova secara terbuka.

Di samping itu, Gubernur Nova juga menyampaikan, untuk mendukung Program Ketahananan Pangan, Pemerintah Aceh sedang giat-giatnya melakukan pembenahan insfrastruktur yang berkaitan dengan prasarana irigasi.

Salah satunya adalah dengan membangun Daerah Irigasi Sigulai, yang mempunyai luas layanan sekitar 1.983 Hektare dengan areal layanan meliputi delapan gampong atau desa.

Kedelapan desa itu meliputi, Desa Sigulai, Desa Babul Makmur, Desa Lamamek, Desa Batu Ragi, Desa Malasen, Desa Miteum, Desa Sinar Bahagia dan Desa Sembilan di Kecamatan Simeulue Barat.

Pembangunan Daerah Irigasi Sigulai ini meliputi 1 unit bendung, saluran primer dan sekunder sepanjang 30,5 Km beserta bangunan pelengkapnya.

Gubernur berharap, dengan terbangunnya Daerah Irigasi Sigulai ini, diharapkan luas panen bisa mencapai 3.370 Ha/Tahun. Dengan asumsi produksi 6 – 8 Ton/Ha, maka produksi padi diharapkan bisa mencapai 23.600 Ton/Tahun atau setara Rp94,4 miliar (asumsi harga gabah Rp4.000/Kg).

“Saya berpesan, agar pembangunan jalan dan irigasi ini dapat didukung oleh seluruh elemen masyarakat Simeulue. Semoga pelaksanaannya tepat waktu dan hasilnya segera dapat dirasakan oleh masyarakat Simeulue.”

Kunjungan kerja Gubernur Nova ke Simeulue turut didampingi Bupati dan Wakil Bupati Simeulue, Erli Hasim dan Afridawati.

Sejumlah pejabat provinsi juga ikut dalam rombongqn Gubernur Nova. Di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mawardi, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Aceh, Muhammad Abduh, Plt.Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi, Plt. Kepala Dinas Pengairan Aceh, Ade Surya, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati, serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto. (***)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER