Medan – Gojek Indonesia meluncurkan mobil Ambulance untuk dapat melayani mitra dan konsumen. Ambulance ini merupakan salah satu bagian untuk meniminalisir resiko akibat kecelakaan lalu lintas.
“Ambulance sebagai salah satu layanan kita kepada mitra dan konsumen untuk meniminalisir resiko akibat kecelakaan juga. Jadi, salah satu upaya kita juga memberikan penanganan pertama kepada mitra maupun konsumen kita.”
“Tapi ini tidak menutup akses dan layanan ini bisa dinikmati oleh masyarakat umum di jalan raya lainnya,” kata Head of Regional Corporate Affairs Sumatera Gojek, Teuku Parvinanda Handriawan, Kamis (25/4/2019), di Hotel Grand Aston Kota Medan.
Andri–sapaan akrab Teuku Pravinanda mengatakan, penyediaan ambulance ini merupakan perpanjangan program pembekalan Penanganan Pertama Pada Korban Kecelakaan (P3K) yang dilakukan Gojek kepada para mitra driver.
Ambulance ini juga merupakan bagian layanan Gojek kepada konsumen, jadi tidak hanya berupa jasa saja.
“Gojek terus berkomitmen untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya bagi masyarakat melalui pemberdayaan sektor ekonomi informal. Jutaan mitra pengemudi Gojek merupakan perpanjangan tangan Gojek dalam memberikan dampak positif, termasuk untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Andri memaparkan data Korlantas Polri, menyebutkan bahwa jumlah korban kecelakaan lalu lintas cukup tinggi dibandingkan negara-negara tetangga, sekitar 28-30 ribu per tahun secara nasional.
Tentunya hal ini patut menjadi perhatian Gojek sebagai penyedia layanan ride-hailing pertama dan terbesar di Indonesia.
“Melalui kerja sama dengan Palang Merah Indonesia dan Basarnas, kami merangkul mitra driver Medan khususnya yang tergabung dalam komunitas Unit Reaksi Cepat (URC).”
“Komunitas URC selama ini telah berinisiatif menolong pengguna jalan yang membutuhkan dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Kami juga berkomitmen untuk semakin memberdayakan mereka melalui pelatihan P3K yang diberikan oleh pihak-pihak yang berkompetensi,” jelasnya.
Pelatihan P3K Gojek di Medan terbagi menjadi dua bagian dan diadakan melalui wadah Bengkel Belajar Mitra (BBM) yang bertujuan untuk menaikkelaskan mitra Gojek.
Pertama, pelatihan P3K tingkat dasar yang dilatih oleh Basarnas Medan. Di mana kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Maret lalu. Kedua, adalah pelatihan P3K bersertifikat dan menyasar mitra driver yang tertarik menjadi bagian dari komunitas URC.
“Ini kali pertama kami berkolaborasi dengan layanan ride-hailing untuk mitigasi risiko kecelakaan lalu lintas. Kegiatan pembekalan ilmu dasar P3K untuk mitra driver ini menarik karena teman-teman mitra driver yang sering menghabiskan waktunya di jalan memahami sisi praktis P3K.”
“Harapan kami, semakin banyak mitra driver Gojek yang teredukasi sehingga dapat mengetahui kondisi darurat atau tidak darurat bila terjadi kecelakaan,” kata pelatih P3K Dasar Basarnas Kota Medan, Zico Purba, menambahkan.
Sementara, untuk mitra driver yang sudah tergabung dalam komunitas URC, diberikan pelatihan bersertifikat yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
Pelatihan serupa telah diadakan pula di Surabaya dan Bandung oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan direncanakan untuk diselenggarakan pula di beberapa kota lainnya.(sulaiman achmad)