Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Kota Sabang terus berupaya mengangkat kekayaan seni dan budaya lokal melalui berbagai agenda kreatif. Salah satunya dengan menggelar Geulayang Tunang Festival 2025, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Sabang sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Kota Sabang yang ke-60.
Festival yang berlangsung di Dermaga CT-3 BPKS ini mengusung tema “Melestarikan Seni dan Budaya di Ujung Barat Sumatera”.
Acara ini mendapat dukungan penuh dari berbagai unsur, termasuk Forkopimda, instansi terkait, hingga para camat. Hadir pula Plt. Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Junizar, yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan Setda Kota Sabang.
Salah satu daya tarik utama festival ini adalah perlombaan layang ikat atau yang dikenal dengan metode patieng. Dari 100 peserta yang ambil bagian, Tomi berhasil keluar sebagai juara pertama.
Kemudian, posisi kedua diraih oleh Maimunsyah dan posisi ketiga diraih oleh Dwi. Sementara itu, juara harapan diberikan kepada Nasruddin (harapan satu), Zakaria Suling (harapan dua), dan Darwis (harapan tiga).
Lebih dari sekadar hiburan, Geulayang Tunang Festival menjadi sarana edukasi dan pelestarian budaya. Festival ini bertujuan mempromosikan nilai-nilai kearifan lokal, sekaligus memperkenalkan keindahan alam Sabang kepada masyarakat luas.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah mempererat silaturrahmi dan memperkuat persatuan masyarakat Sabang.
Pemerintah Kota Sabang berharap kegiatan semacam ini mampu menarik minat wisatawan untuk datang ke Sabang, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). (*)
