Jakarta (Waspada Aceh) – Meski pemerintah Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Iran pada 5 November 2018, terkait program nuklirnya, namun beberapa negara Eropa menegaskan bahwa mereka tetap menjalin hubungan dengan Iran seperti selama ini.
Negara -negara Eropa, China, dan Rusia, tak menghiraukan sanksi ekonomi Amerika atas Iran tersebut serta akan tetap ‘berjalan sendiri’ sesuai dengan kesepakatan yang ada, demikian dilaporkan media Eropa, Selasa (6/11/2018).
Amerika Serikat telah resmi menjatuhkan sanksi ekonomi keras yang menargetkan sektor perminyakan dan finansial Iran.
Sanksi itu berhubungan dengan kebijakan Amerika yang ingin menekan Iran, sebagai upaya agar negara di Timur Tengah tersebut berhenti mengembangkan senjata nuklir.
Sanksi itu dilatarbelakangi atas kritik Presiden Donald Trump terhadap pakta Kesepakatan Pembatasan Nuklir Iran (JCPOA) yang ditandatangani Amerika, Iran, negara P5 Dewan Keamanan PBB plus Uni Eropa pada 2015 silam.
Kesepakatan itu mewajibkan Iran untuk menghentikan aktivitas pengayaan uranium (enriched uranium) dan sebagai gantinya, Amerika dan Eropa mencabut sanksinya terhadap negara yang mayoritasnya rakyatnya penganut Syiah itu.
Setelah Amerika dipimpin Presiden Trump, dia menarik negara adidaya itu keluar dari JCPOA awal tahun ini, dengan alasan bahwa kesepakatan itu tak lagi efektif menekan Iran untuk tak membuat nuklir. Trump juga menuduh Teheran melanggar kesepakatan JCPOA, namun tuduhan itu dibantah Iran. (Ria)