Jakarta (Waspada Aceh) – Bantuan sosial (bansos) dari pemerintah berupa sembako yang menelan anggaran hingga Rp43,6 triliun untuk masyarakat terdampak pandemi Corona, dinilai tidak memberikan manfaat kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pasar tradisional.
Pasalnya pengadaan bantuan sembako tersebut tidak melibatkan UMKM dan pasar tradisional, tapi langsung dari pabrik. Dengan model pengadaan seperti itu, praktis uang tidak berputar di pasar tradisional dan UMKM. Tapi, uang justru dinikmati perusahaan besar, kata Ekonom Senior, Faisal Basri, pada diskusi online Secret at Newsroom CNNIndonesia.com bertajuk Jurus Jokowi Lawan Hantu Resesi, pada Jumat (3/7/2020).
“Anggaran sembako Rp43,6 triliun itu uangnya lari ke korporasi karena pengadaan langsung ke pabrik tidak ke warung dan pasar tradisional. Hilang potensi rakyat, coba rakyat dikasih Rp43,6 triliun bisa belanja di warung, hidup kembali. Jangan mengambil rezeki si UMKM itu,” tegas ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu.
Dia mengatakan, kerugian UMKM dan pasar tradisional tidak hanya berhenti sampai di situ. Kerugian juga terjadi pada sektor logistik sektor pangan dan sembako yang totalnya Rp25 triliun. Padahal, seharusnya pemerintah menjaga sisi permintaan dan omzet para pelaku UMKM yang paling terdampak pandemi COVID-19.
“Paling perlu untuk UMKM adalah menjaga yang namanya omzet, kalau UMKM makin sepi. Itu tadi dana logistik, pangan, sembako Rp25 triliun, total Rp68,6 triliun itu hilang potensi UMKM,” terang Faisal Basri sebagaimana dikutip dari laman CNNIndonesia.com.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan menganggarkan total dana penanganan COVID-19 sebesar Rp695,2 triliun. Dari total tersebut, untuk perlindungan sosial, pemerintah menganggarkan Rp203,9 triliun.
Rincinya, dana Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp37,4 triliun; Sembako Rp43,6 triliun; Bansos Jabodetabek Rp6,8 triliun; Bansos Non-Jabodetabek Rp32,4 triliun; Program Pra Kerja Rp20 triliun; Diskon Listrik Rp6,9 triliun; Logistik/Pangan/Sembako Rp25 triliun dan BLT Dana Desa Rp31,8 triliun.
Dana tersebut diharapkan bisa membantu kehidupan masyarakat yang tengah tertekan atau terdampak pandemi virus Corona. (**)